Tue 6-May-2025

Geng Bersenjata Kepajangan Tangan Zionis untuk Melakukan Kejahatan

Rabu 27-Juli-2022

Sejak sebelum pendirian entitasZionis geng-geng pemukim pendatang Yahudi telah menjadi alat penindasan tidakresmi untuk melaksanakan rencana-rencana pendudukan Israel dan kejahatannyaterhadap orang-orang Palestina.

Di antara milisi-milisi tersebut secararesmi disahkan oleh pendudukan Israel. Yang lainnya beroperasi dengan dukungan tanpasembunyi-sembunyi dari pendudukan Israel. Ada banyak geng-geng kriminal danteroris Zionis yang menjadi mitra tentara pendudukan Israel dan berbagaiformasi keamanan dan militernya yang khusus melakukan semua jenis kejahatanterhadap orang-orang Palestina.

Geng-geng Zionis terbaru datang atasnama “Proyek Magen” yang sedang dikerjakan oleh pemerintah kota pendudukanIsrael di Al-Quds bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Dalam Negeri Israeldan asosiasi permukiman. Bertujuan untuk memerangi aksi-aksi perlawanan dan memberikanperlindungan bagi para pemukim pendatang Yahudi di dalam perkampungan Palestinaterutama di Al-Quds.

Pembentukan geng teroris ini sebagaiperpanjangan dari peran geng-geng Zionis &ndash di antaranya adalah Palmach IrgunHaganah Stern dan lain-lain &ndash dalam membunuh dan mengusir rakyat Palestina selamaNakba (1948). Pembentukan tersebut juga mencerminkan ideologi teroris yangberakar pada proyek gerakan Zionis untuk menetap di Palestina.

Menurut surat kabar Israel Maarivdalam berita yang diterbitkan beberapa hari lalu rencana Zionis yang akansegera diimplementasikan secara eksperimental ini didasarkan pada pembentukantim “cadangan” dari personil-personil terampil untuk melakukanintervensi sampai tentara atau polisi pendudukan Israel tiba di tempatkejadian.

Pemerintah Kota pendudukan Israel dial-Quds menegaskan bahwa para pemukim pendatang Yahudi yang menjadi sukarelawandi dalam milisi-milisi tersebut akan memperoleh persetujuan cepat untukmemiliki senjata dan menerima program pelatihan khusus dan mereka akanmenerima sertifikat dan peralatan dari polisi.

Bukan hal baru

Pakar urusan Al-Quds Jamal Amrmenekankan bahwa proyek pembentukan geng-geng Zionis di Al-Quds bukanlah halbaru dan merupakan penipuan besar bagi dunia dan opini publik global untukmenghindar dan bebas tanggung jawab dari kejahatannya terhadap para pemudaPalestina.

Amr menjelaskan kepada PusatInformasi Palestina bahwa proyek Zionis ini didasarkan pada pembentukangeng-geng criminal. Hal itu mengingatkan kita pada geng Palmach dan Haganah sertageng Zionis ekstrem lainnya yang melakukan ribuan kejahatan terhadap rakyat Palestinaselama Nakba.

Geng-geng ini melakukan pembantaianyang terkenal dalam sejarah Palestina di antaranya adalah pembantaian DeirYassin al-Tantura Balad al-Syaikh dan Abu Shusha dengan tujuan untumengusir penduduk aslinya. Mentalitas yang sama pula yang melakukan pembantaianKafr Qassem pada tahun 1956 untuk meneror warga Palestina di kawasan Segitigadan memaksa mereka bermigrasi ke Yordania.

Amr menyatakan bahwa pendudukanIsrael berusaha memanipulasi label dan formasi untuk mendapatkan pembebasanpasukan pendudukan Israel dari bertanggung jawab atas kejahatan yang merekalakukan terhadap Palestina. Dia mengisyaratkan adanya geng-geng &ldquopemuda gunung&rdquoyang membawa senjata siang dan malam untuk menjaga permukiman-permukimanYahudi. Dan mereka adalah orang yang sama yang memakai seragam pasukan tentarapendudukan Israel.

Geng Pemuda Hilltop adalah kelompok pemukimpendatang Yahudi ekstrem. Sebagian besar anggotanya yang berjumlah ribuantinggal di koloni-koloni permukiman liar dan tenda-tenda di puncak gunung TepiBarat. Mereka tinggal di tanah pertanian dan bangunan bergerak di area terbukadi luar permukiman dan di tanah pribadi milik orang Palestina. MenteriPertahanan Israel saat itu Ariel Sharon memberi perintah pembentukan gengtersebut pada tahun 1998.

Para pengikut geng-geng yang memilikiide tentang koloni-koloni dan proyek-proyek pastoral percaya pada “Tanah IsraelRaya”. Karena itu mereka menganggap orang-orang Palestina sebagai penyusupdan harus diusir dari negara itu untuk menjaga “keyahudian negara”.Mereka memulai aktivitas teroris mereka di Tepi Barat untuk dikembangkan kemudianmeluas hingga ke kedua sisi Jalur Hijau (Green Line).

Amr menambahkan “Karena banyaknyaeksekusi yang dilakukan pendudukan Israel terhadap jurnalis dan anak-anak merekamemanipulasi melalui pembentukan geng-geng dan milisi-milisi tersebut untuk memberikanalasan yang bisa dibenarkan kepada dunia bahwa apa yang terjadi adalah tindakansaling balas dendam antara geng-geng tersebut dengan kelompok-kelompokPalestina sebagai upaya untuk melakukan cuci tangan membersihkantangan-tangan prajuritnya dari kejahatan ini.”

Selama beberapa dekade pemerintah pendudukanZionis yang dating silih berganti semuanya mempekerjakan geng-geng pemukimpendatang Yahudi untuk melakukan tugas kotor di Tepi Barat dan Al-Quds memberiperlindungan hukum serta dukungan keuangan dan politik kepada mereka. Kelompok-kelompokini juga mendapatkan dukungan dari para rabi dan mereka melakukan kejahatantersebut tanpa ada sanksi dan hukuman.

Menurut Pusat Informasi Israel untukHak Asasi Manusia (B&rsquoTselem) kekerasan yang dilakukan para pemukimpendatang Yahudi terhadap warga Palestina telah lama menjadi sebagai bagianintegral dari rutinitas pendudukan Israel di Tepi Barat. Tindakan kekerasan ini- yang mengakibatkan pelanggaran terhadap kehidupan warga Palestina dan keselamatanfisik harta benda dan tanah mereka &ndash meliputi berbagai praktik mulai dari pemblokiranjalan-jalan dan pelemparan batu ke mobil dan rumah warga Palestina hinggamenyerbu desa-desa dan lahan-lahan warga pembakaran ladang zaitun dan tanamanpenghancuran dan perusakan properti dan terkadang bahkan hingga pada seranganfisik yang kadang-kadang menggunakan bom molotov dan penembakan menggunakansenjata api.

Lampu hijau

Analis Al-Quds Saleh Shuweiki melihatbahwa perintah Zionis untuk mempersenjatai para pemukim pendatang Yahudi dengandalih untuk membela diri adalah “lampu hijau” untuk membunuh wargaPalestina dengan darah dingin yang merupakan tahap paling berbahaya untukmembenarkan kejahatan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Shuweiki mengatakan “Kita tahubahwa semua pemukim pendatang Yahudi membawa senjata dengan lisensi. Akan tetapiketika pendudukan Israel menyeetujui untuk melatih mereka dan memberi merekalampu hijau untuk membunuh warga Palestina ini berarti sebuah tahap baru.”

Dia menambahkan “Di balikpembentukan geng-geng ini pendudukan Israel ingin membenarkan semua kejahatan yangterjadi terhadap orang-orang Palestina dan bahwa krisis yang terjadi adalahkrisis antara para pemukim pendatang Yahudi yang membela diri terhadap seranganorang-orang Palestina.”

Selama tahun 2021 data yang didokumentasikanoleh laporan Organisasi Humana untuk Hak Asasi Manusia dan Partisipasi Sipilmenunjukkan bahwa para pemukim pendatang Israel melakukan 1.088 serangan yangsebagian besar terparah di Tepi Barat dan al-Quds. Angka ini meningkat sekitar114 persen dari tahun 2020 yang mana menurut gerakan “Peace Now”Israel (yang aktif memantau permukiman Yahudi) telah terjadi 507 insiden yangjuga naik signifikan dari tahun 2019 yang tercatat ada 363 serangan yangdilakukan oleh para pemukim pendatang Israel terhadap warga sipil Palestina danharta benda mereka.

Orang-orang Palestina sepakat bahwacara paling efektif untuk menghadapi geng-geng pemukim pendatang Yahudi danpendudukan Israel adalah dengan mengaktifkan perlawanan dalam segala bentuknya.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied