Dr. Nasiruddin Al-Shaer mantanWakil Perdana Menteri Palestina dan seorang pemimpin dalam gerakan Hamasmengatakan “Apa yang terjadi dengan dia adalah upaya pembunuhan sesungguhnyadan memenuhi syarat-syaratnya secara hukum.&rdquo
Dalam sebuah pernyataaneksklusif kepada Quds Press Al-Shaer menambahkan bahwa dia menjadi sasaranrentetan tembakan peluru dan jika bukan karena karunia Allah dia akanterbunuh.
Al-Shaer yang saat ini berbaringdi bangsal di ruang perawatan intensif di Rumah Sakit An-Najah di kotaNablus di Tepi Barat &ldquoyang diduduki&rdquo di bagian utara merinci apa yang terjadipadanya dengan mengatakan &ldquoAda dua pria bersenjata bertopeng mencegat mobilsaya saat meninggalkan desa Kafr Qalil di selatan kota Nablus setelah sayaberpartisipasi dalam acara lamaran dari seorang mantan tawanan.
Dia melanjutkan “Salahsatu dari mereka mencoba membuka pintu mobil dan ketika itu tidak berhasildia menembakkan peluru dari pistol yang dia bawa ke jendela pintu yangtertutup yang menyebabkannya meledak di muka saya dan segera dia menembakkanpeluru lain di lutut saya.”
Al-Shaer menambahkan”Pada saat itu saya menyadari bahwa itu adalah upaya pembunuhan jadisaya terus mengemudikan kendaraan tetapi mobil pria bersenjata itu mengikutisaya dan menghalangi jalan saya dan salah satu dari mereka mencoba menariksaya keluar dan menculik saya tetapi bentrokan terjadi antara mereka denganjurnalis Nawaf Al-Amer (dia menemani Al-Shaer di mobilnya) setelah itu merekamenembaki mobil dengan gencar akibatnya saya terkena enam peluru di bagian kaki. &rdquo
Setelah kejadian itu Al-Shaer mengirimpesan kepada rakyat Palestina dengan mengatakan “Persatuan nasional bukanhanya semboyan yang kami angkat tetapi keyakinan dan tindakan yang kami tidakmenyimpang darinya tidak mengalah tidak segan-segan mempersembahkan darahkami dan kami tidak akan terintimidasi oleh ancaman apapun.&rdquo
Dia menekankan langkah darurat pertanggungjawabanpara pelaku kejahatan dan mengejar mereka dengan tuntutan hukum sah dan moraldan ini adalah apa yang telah dijanjikan pejabat tertinggi dan kami tidak akanmenyimpang darinya.”
Al-Shaer menjalani operasiyang berlangsung sekitar 4 jam untuk menstabilkan lutut yang hancur dan untukmenstabilkan patah tulang di lutut kedua.
Patut dicatat bahwa al-Shaermenjadi sasaran beberapa minggu yang lalu dari tindakan pemukulan dan penyeranganoleh anggota penjaga dan layanan keamanan Universitas Nasional An-Najah selamatindakan kekerasan yang terakhir terhadap aksi mahasiswa dan serangannyaterhadap mahasiswa yang berpartisipasi dalam aksi duduk yang diselenggarakanoleh blok Islam di depan universitas pada 8 Juni.
Al-Shaer menjabat sebagai DekanFakultas Syariah di Universitas An-Najah dan merupakan asisten guru besar diDepartemen Fikih dan Perundang-undangan.
Al-Shaer menjabat Wakil Perdana Menteri dan MenteriPendidikan di pemerintahan Palestina Ke 10 dan ditahan selama dua bulan dipenjara Israel. Dia juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan dalam apa yangdisebut “pemerintah persatuan” pada tahun 2007. (at/pip)