Jurubicara Hamas Mohamad Hamadah mengatakan instruksi penggusuran dan laranganmembangun di Al-Quds merupakan kebijakan yahudisasi dan perang terhadapekstistensi Palestina namun tak bakal sukses mengubah dan menghapus symbol sejarahnya.
Dalamsiaran persnya Kamis (21/7) Hamadah menambahkan dalam dua hari terakhirpenjajah zionis menerbitkan puluhan instruksi penggusuran dan larang membangunrumah dan apartemen di Al-Quds dan akan memperluasnya dalam beberapa harikedepan merupakan kejahatan baru zionis dan perang terbuka atas eksistensiPalestina di kota suci ini namun tak akan sukses mengambil kendali maupunmenghapus symbol sejarahnya.
Hamadahmenegaskan bahwa kota Al-Quds merupakan murni bumi Palestina tak ada hak bagipenjajah zionis di sana dan bangsa Palestina akan tetap mempertahankanwilayahnya mengarungi pertempuran dengan segenap cara meski zionis mendapatdukungan Biden dan pihak internasional berdiam diri.
MenurutHamadah membiarkan pejuang perlawanan di Tepi Barat dan meningkatkan eskalasiperjuangan di semua wilayah Palestina sangat cukup untuk melawan penjajah danmenghentikan kejahatannya terhadap rakyat tempat suci dan bumi Palestina.
Dalambeberapa hari belakangan pemkot Israel menerbitkan instruksi penggusuran rumahdan bangunan Palestina di kota Al-Quds mencapai 92 instruksi bertujuan mengusirpaksa warga Palestina dan meningkatkan tekanan dan intimidasi terhadap merekaserta memerangi mereka secara ekonomi dan sosial.
Sejakawal tahun 2022 penggusuran rumah dan bangunan Palestina di Al-Quds terusmeningkat dengan dalih tak memiliki sertifikat. Tercatat 80 penggusuran sejakawal tahun ini termasuk 37 penggusuran paksa oleh pemilik bangunan untukmenghindari denda dan ongkos petugas pemkot zionis seperti dilaporkan PusatInformasi Wadi Helwa. (mq/pip)
