Tue 6-May-2025

Hamas Mengutuk Upaya Israel Melenyapkan Eksistensi Kristen di Al-Quds

Selasa 19-Juli-2022

Gerakan Perlawanan Islam Hamaskembali menolak dan mengecam pelanggaran yang terus dilakukan Zionis terhadap tempat-tempatsuci Kristen di Al-Quds yang diisyaratkan oleh Patriark Theophilos III dalamsuratnya kepada Presiden AS Joe Biden di mana dia memperingatkan adanya upayauntuk melenyapkan eksistensi umat Kristen di kota al-Quds melalui kelompok-kelompokekstrimis Zionis yang didukung para pejabat di pemerintahan pendudukan Israel.

Dalam sebuah pernyataan pers yangdirilis hari Senin (18/7/2022) Gerakan Hamas meminta pemerintah Bidenbertanggung jawab atas pelanggaran ini yang meningkat dan berkembang denganmendapatkan payung pemerintahan pendudukan Israel dan pemerintah Amerika yang memihakdan mendukung pendudukan Israel sehingga menjadi pelindungnya daripertanggungjawaban dan pelindung atas perbuatan jahatnya yang semakinbertambah terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen.

Gerakan Hamas menyerukan kepada komunitasinternasional persatuan dan dan dewan gereja internasional serta organisasi-organisasihak asasi manusia agar mengutuk dan menolak praktik-praktik rasis yangdilakukan pendudukan Israel terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Al-Qudsdan agar memobilisasi sikap yang mendukung hak rakyat Palestina untuk membeladiri membela tanah dan tempat-tempat suci mereka dan untuk mewujudkan obesesimereka untuk mendapatkan kebebasan dan penentuan nasib sendiri.

Sebelumnya Patriark Theophilos IIImenegaskan bahwa di kota Al-Quds sedang terjadi serangan yang belum pernahterjadi sebelumnya yang dilakukan oleh masyarakat ekstremis Zionis yangbekerja tanpa pertanggung jawaban untuk menciptakan perkampungan dengan mengusirorang-orang Kristen dari kota Al-Quds.

Dalam surat kepada Biden selamakunjungannya ke Betlehem dia mengisyaratkan pada serangan yang dilakukan olehanggota kelompok Zionis terhadap gereja pendeta dan warga Kristen serta upayamereka untuk merebut properti Bab Al-Khalil dalam kasus yang menggambarkankengerian dan brutalnya pertempuran yang dilakukan oleh kelompok-kelompok iniatas eksistensi Kristen di kota Al-Quds.

Dia juga berbicara tentang pembatasankebebasan beribadah terhadap Muslim dan Kristen dan mencegah orang-orangberiman mengakses tempat ibadah mereka secara bebas mengutip contoh”praktik” (pelanggaran) polisi Israel pada Sabtu Suci dan mencegahjamaah mencapai Gereja Makam Suci.

Surat itu juga berbicara tentangtantangan yang dihadapi orang Kristen dan keadaan mengerikan yang mereka hadapiterutama di Al-Quds di mana gereja-gereja menjadi sasaran serangan pendetaKristen dihina para jamaah dihadang di pos-pos untuk menghalangi mereka ketempat-tempat ibadah dan properti-properti Kristen sebagai upaya untukmenguasai dan merebutnya sebagaimana yang terjadi di pintu masuk utama GerejaMakam Suci dan situs ziarah bersejarah bagi peziarah Kristen di Bab Al-Khalildan Bab Al-Jadeed. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied