Menteri Perang Israel Benny Gantz telahmengumumkan pembekuan peningkatan dan penambahan kuota kerja dan izinperdagangan bagi warga Palestina dari Jalur Gaza sebagai bagian dari kebijakanhukuman kolektif terhadap warga Palestina.
Saluran TV13 Israel pada hari Sabtu (16/7/2022)malam mengatakan bahwa Gantz telah memutuskan untuk membekukan peningkatankuota kerja dan izin perdagangan untuk warga Palestina dari Jalur Gaza yang pekanlalu meningkat 1.500. Keputusan tersebut dikeluarkan dengan dalih sebagairespon terhadap tembakan roket dari Jalur Gaza.
Sebelumnya pada hari Sabtu pagi pesawat-pesawattempur pendudukan Israel meluncurkan serangkaian serangan yang menarget dua posperlawanan Palestina di Jalur Gaza barat.
Saluran televise Israel “Kan”melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel membom pos-pos perlawanan di JalurGaza dengan 16 ton bom beberapa jam setelah sebuah roket diluncurkan ke permukimanIsrael di “pinggiran Gaza”.
Dalam pernyataan pers sebelumnyakantor koordinator operasi pemerintah pendudukan Israel mengatakan bahwa Gantztelah menyetujui 5.500 unifikasi dan meningkatkan kuota pekerja dari Jalur Gazadengan 1.500 pekerja tambahan.
Koordinator kegiatan pemerintahIsrael di wilayah Palestina Ghassan Alyan dalam sebuah pernyataan singkat mengatakanbahwa Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyetujui langkah-langkah untuk”membangun kepercayaan” dengan Otoritas Palestina menjelangkedatangan Presiden AS Joe Biden di Israel.
Dia mengatakan “Langkah-langkahtersebut termasuk menyetujui pendaftaran 5.500 orang yang tidak memiliki statushukum dalam pendaftaran penduduk Palestina (unifikasi) ditambah 12.000 yangsebelumnya sudah disetujui.”
Alyan menambahkan “Kuotapekerja dari Jalur Gaza yang diizinkan masuk untuk bekerja dan berdagang diIsrael bertambah 1.500 pekerja sehingga total kuota menjadi 15.500 pekerja.”(was/pip)