Kekuatan-kekuatan politik Kuwait menegaskanpenolakan mereka terhadap apa yang mereka sebut sebagai “menjatuhkanKuwait ke dalam aliansi Zionis-Amerika-Timur Tengah yang sedangdirencanakan” menyusul kunjungan Presiden AS Joe Biden ke wilayahtersebut.
Kekuatan politik Kuwait memperingatkan dalamsebuah pernyataan hari ini Kamis dari adanya rencana yang bertujuan menghapusdan mematikan perjuangan Palestina. Kunjungan Biden ke Timur Tengah disebut sebagairencana Zio-Amerika untuk membentuk aliansi politik-militer regional denganentitas Zionis.
Pernyataan kekuatan politik Kuwait menjelaskanbahwa aliansi itu bertujuan untuk mempererat cengkeraman hegemoniZionis-Amerika di kawasan Arab untuk terus menjarah kekayaan sumber daya alam untukmembangun ketergantungan dan bertekuk lutut kepada AS. Kuwait diminta untuk mewaspadairencana ini.
Dia menjelaskan bahwa salah satu rencana yangbaru-baru ini muncul adalah kecenderungan membentuk struktur politik-militerregional Zionis-Amerika-Timur Tengah (NATO Arab) dan kerjasama keamanan danintelijen di wilayah Arab dan negara-negara Islam yang berpusat pada EntitasZionis yang mewakili basis imperialis maju di kawasan untuk mengelolakepentingannya.
Kekuatan politik Kuwait menambahkan bahwapemerintahan Biden berusaha untuk membuat aliansi ini sukses dalam kerangkareposisi Amerika Serikat mengurangi biaya untuk melindungi entitas Zionis danmenugaskannya ke negara-negara bawahan yang terlibat dalam rencana ini.
Mereka menunjukkan bahwa tujuan terpenting darikunjungan Presiden AS adalah untuk membangun aliansi strategis Zionis-Amerikadan untuk membuat pengaturan yang berkaitan dengan keamanan nasional (Israel).
Mereka memperingatkan bahwa membangun aliansiini akan mengubah posisi entitas Zionis dari posisinya sebagai musuh rakyat dikawasan Arab itu menjadi sekutu rezim kawasan dan yang dominan. Ini akanmelenyapkan perjuangan Palestina dan hak rakyat Arab Palestina untuk merebutkembali tanah mereka dan membebaskannya dari penjajah.
Setiap perubahan posisi Israel dalam kaitannyadengan negara-negara Arab – tidak diragukan lagi – merupakan pengkhianatanterhadap tujuan utama kami dan prinsip-prinsip kemanusiaan kami.
Mereka menegaskan dalam pernyataan mereka bahwamasalah Palestina adalah masalah utama kami dan kami tidak akan puas kecualidengan pembebasan Palestina dari sungai ke laut dan kembalinya orang-orangterlantar diperkuat dan dihormati ke tanah mereka.
Ia menyerukan rakyat Arab Kuwait yang bebasuntuk menyatakan penolakan kategorisnya terhadap rencana-rencana yang memusuhirakyat Arab dan Islam kita.
Dia memperingatkan perlunya komitmen dengansikap nasional Arab dan kemanusiaan Kuwait dan rakyatnya yang teguh mendukungperjuangan Palestina perlawanan teguh dan perjuangan rakyatnya sampaipembebasan semua tanah dan pembentukan negara demokrasi independennya diseluruh Palestina yang bersejarah.
Kekuatan di Kuwait juga menyerukan kelanjutanpendekatan independensi nasional Kuwait yang seimbang dengan tidakberpartisipasi dalam aliansi militer Zio-Amerika. Jika tetap ikut akanmemiliki konsekuensi serius yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat Kuwait.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh KuwaitiDemocratic Platform (sebuah organisasi masyarakat sipil yang didirikan padatahun 1991) dan ditandatangani oleh: Partai Konservatif Sipil Gerakan SipilDemokratik Gerakan Kesepakatan Nasional Islam Gerakan Aksi Populer (Hashd)Gerakan Konstitusi Islam (Hades) dan Pertemuan Piagam Nasional ForumDemokrasi Kuwait Gerakan Progresif Kuwait Pertemuan Keadilan dan Perdamaiandan Aliansi Islam Nasional.
Kemarin Rabu Presiden AS Joe Biden tiba di TelAviv menjadi stasiun pertama dalam turnya yang akan berlangsung selama beberapahari yang juga dijadwalkan mencakup wilayah Palestina yang diduduki dan ArabSaudi. (at/pip)