Tawanan Palestina Jihad JawdatJarrar (37 tahun) dari desa Al-Hashmiya barat daya Jenin hari Ahad(10/7/2022) kemarin memasuki tahun ke-22 berturut-turut mendekam di dalam penjarapendudukan Israel.
Jihad Jarrar ditangkap pasukanpendudukan Israel pada 7 Juli 2001. Menghabiskan beberapa tahun dalam selisolasi dan keluarganya dilarang untuk mengunjunginya sampai dia dijatuhihukuman 24 tahun penjara.
Pendudukan Israel menuduhnyaberpartisipasi dalam operasi perlawanan dan menembaki patroli militer Israelmelukai sejumlah tentara.
Jihad Jarrar menjadi sasaran tindakanintimidasi di tangan pendudukan Israel dengan dipindahkan ke banyak penjarasecara berkelanjutan. Dia diisolasi di sel isolasi beberapa kali dan ditolakhaknya untuk dikunjungi keluarganya lebih dari sekali.
Pada tahun 2011 Jihad Jarrardipukuli secara brutal oleh pasukan pendudukan Israel setelah dia meneriakkantakbir ketika dia melihat mereka menyerang pemimpinnya Nael Al-Barghouti dipenjara Ramon karena penolakannya untuk menjalani pemeriksaan secara telanjang.
Pada Desember 2021 Jarrar mengalamipatah tulang rusuk setelah unit represi Israel menyerang tawanan Bagian 12 diPenjara Nafha.
Setelah serangan terhadap dua tawananpihak administrasi penjara pendudukan Israel memutuskan untuk mengisolasimereka selama tiga peka dan mencegah mereka mendapatkan kunjungan keluargakantin dan peralatan listrik.
Pendudukan Israel mempraktikkankebijakan keras terhadap tawanan Jarrar dan keluarganya banyak dari anggotakeluaganya yang hanya dapat mengunjunginya setahun sekali. (was/pip)