Surat kabar Israel pada hari Ahad(10/7/2022) mengatakan bahwa para pemukim pendatang Yahudi sedang bersiapuntuk mendirikan 28 pos terdepan (koloni permukiman liar) baru di Tepi Baratmenyusul kunjungan Presiden AS Joe Biden ke entitas pendudukan Israel.
Surat kabar “Israel Hayom”melaporkan dalam sebuah laporan bahwa “gerakan Nahala bermaksud untukmendirikan setidaknya 28 pos permukiman Yahudi baru di Tepi Barat tiga diantaranya didirikan beberapa hari setelah kunjungan Biden pekan ini.”
Surat kabar Israel ini menjelaskanbahwa “gerakan tersebut saat ini bekerja dengan ratusan pemukim pendatangYahudi dan membeli peralatan untuk pindah dan menetap di tiga daerah koloni baru.”
Israel Hayom melaporkan bahwa”Gerakan Nahala masih merahasiakan lokasi tiga pos terdepan tersebutuntuk mencegah pihak Administrasi Sipil Israel menghentikanpembangunannya.”
Surat kabar itu mengutip dari ketua gerakanpermukiman Yahudi ekstremis Nahala Daniela Weiss yang mengatakan bahwa”sudah waktunya untuk mengatakan dengan lantang bahwa seluruh Tanah Israeladalah milik bangsa Israel dan kami akan terus membangun permukiman-permukimanYahudi dan kota-kota di semua wilayah.”
Patut dicatat bahwa prediksi-prediksiIsrael dan Palestina menunjukkan bahwa ada sekitar 650.000 pemukim pendatangYahudi di permukiman-permukiman Yahudi Tepi Barat termasuk Al-Quds yangdiduduki yang tersebar di 164 kompleks permukiman dan 124 pos terdepan (kolonipermukiman liar).
Hukum internasional menganggap TepiBarat dan Al-Quds sebagai wilayah pendudukan oleh karena itu pembangunanpermukiman-permukiman Yahudi di sana adalah ilegal. (was/pip)