Tue 6-May-2025

Krisis Air Bersih Terjadi Di Kamp Pengungsian Sirub Libanon

Rabu 6-Juli-2022

Para pengungsiPalestina di kawasan Sirub Shaida Timur Libanon Selatan yang dihuni hampir 3ribu orang pengungsi mengalami krisis air bersih mulai dari kehabisan pasokandan suplai yang terputus.

Krisis air inimemaksa para pengungsi untuk membeli air dari kota Shaida yang dibawamenggunakan tanki air ke lokasi.

Salah satutokoh di kawasan Sirub Fadhil Thaha mengatakan kawasan ini sangat ramai siangdan malam oleh tanki pengangkut air menggunakan truk kecil yang telahdisiapkan yang sangat membebani para pengungsi dan warga di kawasan.

Kepada QudsPress Thaha menjelaskan biaya angkut air mencapai 100 ribu Lira Libanonuntuk setiap seribu liter kubik biaya tersebut tak sampai 30 ribu sebelumkrisis ekonomi dan kehidupan sulit yang menerpa Libanon.

Di antarapenyebab terputusnya suplai air karena jatah pasokan listrik yang sangatkurang suplai listik hanya berlangsung satu jam di samping perusahaan airLibanon tak menyediakan disel yang bisa mengaktifkan pompa yang bisa menyedotair seperti biasa.

Warga di lokasitelah membentuk komite pemantau terdiri dari kalangan Palestina dan Libanonuntuk menemui para tokoh Palestina dan Libanon untuk mencarikan solusi bagikrisis kekurangan air ini.

Komite telahmerencanakan pembangunan stasiun energi surya untuk mengaktifkan sumur airnamun masih menunggu adanya para donatur.

Thaha memintaperusahaan listrik Libanon untuk menunaikan tanggung jawabnya dalam mengamankanpasokan solar guna memompa air ke lokasi krisis dan kawasan lainnya.

Selain ituThaha menyerukan kepada UNRWA untuk menunaikan perannya meminimalisirpenderitaan para pengungsi Palestina yang bermukim di lokasi.

Sekitar 174422pengungsi Palestina tinggal di 12156 kamp pengungsian di 5 provinsi Libanonseperti dilansir pusat statistic Libanon tahun 2017 lalu. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied