Hari Senin (4/7/2022) Menteri Wakafdan Urusan Agama Otoritas Palestina Hatem al-Bakri mengatakan bahwa pendudukanIsrael menyerbu Masjid Al-Aqsha sebanyak 23 kali selama bulan Juni lalu danmencegah adzan dikumandangkan di Masjid Ibrahimi sebanyak 50 waktu.
Bakri memperingatkan akan &ldquobahayadari apa yang dilakukan pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsha termasuk blokade danpenyerbuan serta mengizinkan para pemukim pendatang Yahudi untuk melakukanritual keagamaan mereka penggalian dan serangan terus menerus dan meningkatterhadap para penjaga masjid dan mereka yang bersiaga di dalamnya.&rdquo
Dia menjelaskan bahwa “pendudukanIsrael melanjutkan kebijakan yahudisasi sistematis dan terus memblokir Masjid Al-Aqshamencegah jamaah datang ke sana dengan bebas dan aman dan berusaha untuk meneguhkankarakter Yahudi pada masjid tersebut.”
Dia menyatakan “Sebuah laporanyang dibuat oleh Humas Kementerian Wakaf memantau adanya rencana pendudukanIsrael untuk menanamkan karakter Yahudi dan mengganti dengan narasi Israel. Di antaranyaada yang bertujuan untuk memutus kertehubungan bagian-bagian timur kota disamping rencana yahudisasi lain yang berusaha untuk melakukan yahudisasi wilayahyang luas di kota Al-Quds dan menguasainya (termasuk wilayah di sekitar KotaTua dan Masjid Al-Aqsha) dengan mendaftarkan kepemilikannya atas namaorang-orang Yahudi.&rdquo
Surat kabar Israel Haaretz Seninlalu mengatakan bahwa pemerintah pendudukan Israel mulai mendaftarkan”kontrak kepemilikan tanah” untuk orang-orang Yahudi di dekat MasjidAl-Aqsha di kota Al-Quds.
Tanah tersebut dimiliki oleh WakafIslam dan terletak di antara pemakaman Yahudi dan tembok Kota Tua selatan Al-Aqsha.(was/pip)