Sekitar 500 tawanan administratif melanjutkan boikot mereka terhadappengadilan pendudukan Israel selama 184 hari berturut-turut sebagai bagiandari perlawanan mereka atas kejahatan penahanan administratif.
Boikot pengadilan pendudukan menjadi pukulan yang membingungkan pihakmenajemen penjara Israel dan berkontribusi untuk menginformasikan kepada delegasiasing yang mengunjungi kamp penahanan setiap periode tentang masalah penahananadministratif sehingga menyorotinya dan menyampaikannya kepada dunia.
Otoritas pendudukan biasanya mengambil tindakan hukuman terhadap tawananPalestina yang memboikot pengadilan mereka seperti melarang mereka dibesuk danmemperpanjang penahanan administratif mereka.
Para tawanan administratif telah mengambil sikap kolektif dengan memboikottotal dan final dari semua prosedur peradilan yang berkaitan dengan penahananadministratif (peninjauan kembali banding tertinggi).
Penahanan administratif adalah penahanan tanpa dakwaan atau pengadilandan tanpa mengizinkan tawanan Palestina atau pengacaranya untuk memeriksa bahanbukti secara jelas dan tegas melanggar ketentuan hukum humaniter internasionalsehingga Israel adalah satu-satunya pihak di dunia yang mempraktikkan kebijakanini.
Otoritas Israel dan administrasi penjara mengklaim bahwa tawanan administrasimemiliki kasus rahasia yang tidak pernah dapat diungkapkan sehingga tahanan tidakmengetahui lamanya hukuman atau tuduhan terhadapnya.
Tawanan administratif sering dikenakan perpanjangan masa penahanan lebihdari satu kali untuk jangka waktu tiga bulan enam bulan atau delapan dankadang-kadang dapat mencapai satu tahun penuh dan dalam beberapa kasus telahmencapai tujuh tahun seperti dalam kasus pejuang Ali Al-Jamal.
Tawanan Palestina Raed Rayan 27 dari kota Beit Duqqu barat laut al-Qudsyang diduduki melanjutkan mogok makan terbuka selama 88 hari berturut-turutsebagai penolakan atas penahanan administratifnya.
Tawanan Rayan berada di klinik penjara Ramle yang menderita penurunanberat badan yang parah kekurangan cairan vitamin dan protein dan kasuspusing dan muntah.
Rayan juga menderita sakit di sekujur tubuhnya dan bergerak di kursiroda dan kondisi kesehatannya semakin serius seiring berjalannya waktu namunadministrasi penjara menolak untuk memindahkannya ke rumah sakit lapangan.(at/pip)