Gerakan Perlawanan Islam Hamas menegaskanbahwa “semua upaya penjajah Zionis tidak akan berhasil melenyapkan identitasPalestina dari al-Quds serta landmark (mercu tanda) Arab dan Islamnyayang kokoh sepanjang sejarah.”
Dalam sebuah pernyataan yang dirilishari Senin (27/6/2022)) bertepatan dengan peringatan ke-55 pendudukan al-Quds Timuroleh penjajah Israel Hamas menegaskan &ldquoKota al-Quds adalah bagian integraldari tanah bersejarah Palestina dan di jantung kota tersebut adalah MasjidAl-Aqsha yang diberkahi. Tidak aka nada kedaulatan atau legitimasi bagi pendudukanIsrael di keduanya.&rdquo
Gerakan Hamas menyerukan “Agarmeninjau kembali hubungan normalisasi dan kebijakan aliansi dan kemitraandengan pendudukan Israel. Agar kembali berpihak pada keadilan isu Palestinadan mendukung hak rakyat Palestina untuk pembebasan dan menentukan nasibsendiri.”
Dalam pernyataannya Hamasmengatakan “Langkah serius diperlukan dari komunitas internasionaldengan negara-negara dan organisasinya dan untuk memikul tanggung jawabnya demimenghentikan kejahatan pendudukan Israel dan permukimannya serta kebijakan yahudisasial-Quds dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen sebagai bentuk sikap adil terhadapnilai-nilai kebebasan dan keadilan.”
Gerakan Hamas menyerukan bangsa Arabdan Islam untuk “meluncurkan gerakan politik diplomatik media dankemanusiaan yang tajuknya fokus pada al-Quds dan Al-Aqsha untuk memperkuat keteguhanrakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk mendapatkan hak-haknyamembebaskan tanahnya dan tempat-tempat sucinya.” (was/pip)