 Pimpinan Badan PBB urusan pengungsi Palestina(UNRWA) menegaskan dukungan keuangan yang didapatkan dalam konferensi negaradonor baru-baru ini tak sebanding dengan dukungan politik dukungan dari negaraArab menurun drastic hingga 90%.
Penasehat biromedia UNRWA Adnan Abu Hasanah menjelaskan Senin (27/6) bahwa UNRWA dalam konferensinegara donor tahun lalu yang diselenggarakan di New York hanya mendapatkan 165juta USD meski ada sejumlah komitmen lainnya yang disepakati hingga musim panastahun ini namun kami tetap kekurangan anggaran sekitar 100 juta USD.
Abu Hasanahmenambahkan sejumlah negara donor telah menyampaikan kepada kami kemungkinantidak bisa memberikan jumlah donasi seperti tahun sebelumnya dimana biasanya negaradonor memberikan donasinya di akhir tahun untuk menutupi kekurangan anggaranini dan beberapa negara lainnya menyampaikan kemungkinan penundaan kirimandonasi hal ini membuat kami bimbang.
Selain itudiungkap bahwa bulan lalu UNRWA sempat mengajukan pinjaman sekitar 17 jutaUSD untuk membayarkan honor bagi 28 ribu orang pegawainya.
Pimpinan UNRWAmenegaskan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah negaradan Sekjen PBB Antonio Gueteres memberikan dukungan dalam upaya ini.
Sementara ituKomisaris Utama UNRWA Philip Lazzarini telah mengunjungi sekitar 10 negarabaru-baru ini dan bertemu dengan partai penguasa dan oposisi karena UNRWAakan terkena dampak perubahan politik di dunia.
Menurut AbuHasanah donasi negara Arab pada tahun 2018 mencapai 200 juta USD sementaratahun lalu hanya mencapai 20 juta USD artinya donasi menurun drastic hingga90%.
Sejumlah negaradonor UNRWA menggelar konferensi tahunan di New York yang menegaskan urgensiperan UNRWA dalam memberikan layanan kepada pengungsi Palestina di semuawilayah kerjanya dan tidak ada alternatif lainnya dalam memberikan layanankehidupan mulia bagi para pengungsi terutama di tengah krisis ekonomi saat iniyang menerpa dunia hingga tercapai solusi politik yang adil bagi Palestina.
UNRWA didirikantahun 1949 yang melayani sekitar 57 juta pengungsi Palestina yang tercatatdi Suriah Libanon Yordania Tepi Barat dan Jalur Gaza. (mq/pip)
