Defense for Children International (Organisasi PerlindunganAnak-anak Cabang Palestina) mengkonfirmasi bahwa pendudukan Israelmeningkatkan pelanggarannya terhadap anak-anak Palestina di Tepi Barattermasuk Al-Quds selama tahun ini.
Organisasi tersebut mengatakan dalam sebuahlaporan pada momen memperingati Hari Internasional Mendukung Korban Penyiksaanhari ini Minggu bahwa &ldquoKegubernuran Jenin di Tepi Barat utara menjadilokasi terbesar bagi pelanggaran ini karena lima anak gugur syahid enamlainnya terluka dan enam rumah dihancurkan sebagai bagian dari kebijakanhukuman kolektif yang dijalankan oleh Israel.&rdquo
Organisasi menambahkan bahwa pasukan pendudukantelah membunuh 15 anak Palestina sejak awal tahun ini yang terakhir adalahanak berusia 16 tahun Muhammad Hamed dari Silwad.
Pihaknya juga memantau penangkapan 17 anak asalJenin yang sebagian besar usai menggerebek rumah orangtuanya pada larut malam.
Organisasi internasional menyatakan “Dalamkebijakan hukuman kolektif yang dilakukan oleh pasukan pendudukan enam rumahdihancurkan di kota Al-Silah Al-Harithiya Yabad dan kota Jenin yangmenampung beberapa keluarga termasuk 16 anak laki-laki dan perempuan. “
Defense for Children Internationalmemperingatkan bahwa selama tidak ada pertanggungjawaban pasukan pendudukanIsrael atas kejahatan mereka terhadap anak-anak Palestina mereka akan terusmenargetkan anak-anak dengan maksud membunuh melukai atau menangkapmengambil keuntungan dari impunitas yang mereka nikmati.
Gerakan tersebut meminta masyarakatinternasional mengambil tindakan mendesak untuk menghukum semua pelakukejahatan Israel yang membunuh anak-anak Palestina atau menyebabkan merekacacat permanen yang merupakan pelanggaran langsung terhadap hukuminternasional.
Dia menunjukkan bahwa selama setahun terakhirpendudukan menewaskan 78 anak Palestina di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timurdan Jalur Gaza 60 di antaranya selama agresi Israel di Jalur Gaza pada Mei2021 di samping satu anak lagi setelah akhir agresi sementara 17 anak tewasdi Tepi Barat termasuk Al-Quds &ldquoyang diduduki&rdquo termasuk dua di tangan pemukimatau perusahaan keamanan swasta Israel.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan HariInternasional untuk Mendukung Korban Penyiksaan dengan tujuan memfitnahkejahatan penyiksaan dan memberikan dukungan dan kehormatan kepada para korbandan yang selamat melarikan diri di seluruh dunia menurut situs resminya.
Dengan diadopsinya Deklarasi Universal HakAsasi Manusia 70 tahun yang lalu Negara-negara anggota PBB sepakat bahwapenyiksaan mutlak dilarang sebagaimana Pasal 5 Deklarasi PBB menyatakan bahwa&ldquoTidak seorang pun boleh menjadi sasaran penyiksaan atau perlakuan atau hukumanyang kejam tidak manusiawi atau merendahkan martabat.&rdquo
Sumber: Palestina Online (at/pip)