Tue 6-May-2025

Laporan: Facebook Terus Menghapus Konten dan Halaman Palestina

Kamis 23-Juni-2022

Komite Dukungan Jurnalis atau Journalists Support Committee(JSC) Rabu (22/6/2022) menegaskan bahwa mereka telah mendokumentasikaneskalasi yang anti terhadap konten Palestina secara signifikan di situsjejaring sosial terutama Facebook di mana menejemen situs-situsjejaring sosial tersebut menarget halaman media dan akun jurnalis dengan tujuanmelenyapkan narasi Palestina.

JSC adalah “organisasi nirlaba yang mewakili jurnalispenulis penyiar reporter editor fotografer pekerja media dan jurnalisonline dari negara-negara berikut: Bahrain Lebanon Palestina Yaman Irakdan Suriah.”

JSC menyatakan dalam sebuah laporannya bahwa “menejemen Facebooksejak awal Juni ini mempertahankan kebijakannya dengan dalih palsu dengan memblokirhalaman-halaman kantor berita Quds Press tanpa peringatan sebelumnyabeberapa hari setelah meliput berita serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqshadan pawai Bendera di Al-Quds.”

JSC menjelaskan bahwa “menejemen Facebook telahmenghapus akun jurnalis Yahya Yaqoubi yang bekerja di surat kabar Palestinahalaman Encyclopedia of Palestine Camps halaman jurnalis IhabAl-Jariri dan jurnalis Ali Obeidat.”

Dijelaskan bahwa menejemen Facebook telah menghapus puluhan halamandan akun Palestina milik organisasi media dan jurnalis. “Ini merupakanpelanggaran mencolok terhadap prinsip-prinsip kebebasan berekspresi danpekerjaan jurnalistik serta pelanggaran baru terhadap kebebasan berpendapatdan berekspresi yang dijamin oleh hukum internasional” terang JSC.

JSC menyatakan “Sejak awal tahun 2022 telah tercatat lebihdari 75 pelanggaran terhadap konten Palestina milik jurnalis dan situs media berdasarkanlaporan statistik bulanan komite.”

Komite menyatakan bahwa tujuan pembatasan ini adalah untuk”menghilangkan suara Palestina sehubungan dengan rencana Israel yangsedang berlangsung yang menarget eksistensi Palestina dan mencabutnya daritanahnya.”

Komite menyerukan “lembaga-lembaga internasional yangdipimpin oleh Federasi Jurnalis Internasional UNESCO dan Reporters WithoutBorders untuk menekan manajemen Meta dan platform media sosial yangmempraktikkan standar ganda.”

JSC mengingatkan “Meningkatnya volume pelanggaran di platformFacebook harus mengingatkan masyarakat internasional akan perlunyamengembangkan mekanisme akuntabilitas hukum internasional untuk memasukkanlarangan kebijakan diskriminatif elektronik dan akuntabilitas perusahaan swastayang menempuh kebijakan ini.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied