Mon 5-May-2025

Israel Gelar Festival Musik di Masjid Bersejarah Beersheba

Minggu 19-Juni-2022

Pemerintah KotaPendudukan Israel di Beersheba Negev wilayah selatan Palestina 48 berkoordinasidengan kelompok pemukim pendatang Yahudi menyelenggarakan festival musik diMasjid Beersheba yang bersejarah setiap hari Senin selama bulan Juni dan Julimendatang.

Festival dengantajuk “Festival Minuman Keras” itu akan mendatangkan para penyanyipenari dan pertunjukan seni yang disponsori oleh perusahaan”Ettijahat” pada hari Senin selama bulan Juni dan Juli mendatang.

Pengumuman itubertepatan dengan peringatan sepuluh tahun pelarangan festival yang digelarwarga Palestina di Nagev pada tahun 2012 dengan melakukan salat pertama merekadi masjid tersebut sejak Nakba.

Pendudukan Israelmenguasai tempat-tempat suci situs-situs arkeologi dan rumah-rumah di Palestina48 melalui apa yang disebut &ldquoAbsentee Property Law&rdquo (UU properti yangditinggalkan pemiliknya) yang diratifikasi pada dekade lalu untuk menguasai tempat-tempattersebut dan mencegah orang-orang Palestina sebagai pemilik tanah untuk memilikiatau memasukinya.

Ini bukanpertama kalinya masjid tersebut menjadi sasaran agresi Israel. Pemerintah kota pendudukanIsrael sebelumnya telah mengumumkan niatnya untuk mengubahnya menjadi museum. Untukdiketahui bahwa masjid tersebut adalah masjid peninggalan bersejarah dan salahsatu tempat suci di Negev.

MasjidBeersheba ditutup oleh pendudukan Israel untuk orang-orang Negev atau siapa pununtuk shalat di dalamnya karena otoritas pendudukan Israel menyita danmenguasainya. Otoritas pendudukan Israel hanya mengizinkan untuk mengunjunginyatanpa mengizinkan shalat di dalamnya.

MasjidBeersheba dibangun pada masa pemerintahan Asef Bey walikota Beersheba padaakhir Kekhalifahan Ottoman.

Dokumen-dokumenyang ada menunjukkan bahwa perabotan masjid tersebut bertanggal 1329 H atau tahun1911 M. Kala itu dikirim tujuh karpet ke masjid tersebut beserta tiga karyawanditunjuk untuk melaksanakan tugas-tugas keagamaan dan masjid tersebutdimakmurkan sesuai dengan laporan-laporan teknik yang disampaikan. ke kotamadyapada tahun 1929.

Pada tahun2012 salat Jum&rsquoat dilaksanakan di masjid tersebut untuk pertama kalinya. Shalatini dilakukan untuk mencegah diadakannya &ldquoFestival Minuman Keras&rdquo yangdilaksanakan oleh pendudukan Israel di masjid. Para jamaah shalat berhasilmelakukan kesiagaan di masjid dan mencegah diadakannya festival.

Pada tahun ituketua Gerakan Islam Syaikh Raed Salah berkhutbah di masjid tersebut. Shalatkala itu dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah yang dilakukan olehpanitia dengan para pemimpin Palestina untuk membebaskan masjid dari semuapatung yang ada di dalam masjid sebagai persiapan pembukaan masjid untuk shalatsetiap hari di dalamnya.

Namun saatitu pasukan pendudukan Israel dikerahkan di sekitar masjid menutup semuajalan yang menuju ke sana. Mereka melakukan pengawasan ketat khutbah Jum&rsquoatdan beberapa dari mereka ditangkap dan diinterogasi karena shalat di masjid.

Sehubungandengan peringatan sepuluh tahun shalat pertama untuk pembebasan masjid pemerintahkota Israel di Beersheba mengumumkan pada hari Kamis lalu tentang penyelenggaraanfestival musik di dalam masjid tersebut. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied