Gerakan Boikot Israelmenyerukan untuk memboikot inisiatif Israel “Tech2Peace” yangbertujuan untuk melakukan normalisasi teknologi yang giat dilakukan dikalangan mahasiswa sebagai upaya untuk menarik mereka agar berpartisipasi dalamseminar-seminar normalisasi.
Melalui akunresminya di “Twitter” Gerakan Boikot Israel meminta semua orang yangmendaftar dalam inisiatif tersebut agar segera mencabut keikutsertaannya. Ditegaskanbahwa inisiatif tersebut didukung oleh sekelompok lembaga-lembaga Israel dannormalisasi seperti Dana Batu Zaitun Duta Rothschild dan B 8 of Hope dan yangmenggunakan teknologi untuk tujuan menyatukan orang Palestina dan Israel.
Lembaga-lembagatersebut juga aktif dalam inisiatif normalisasi lainnya. Seperti keikutsertaan anggotanyadalam konferensi Aliansi untuk Perdamaian.
Menurut GerakanBoikot Israel &ldquoInisiatif tersebut menemukan beberapa orang Palestina yangmemutuskan untuk meninggalkan warisan perjuangan bangsanya dengan imbalanbeberapa hak istimewa dan bahkan sekarang bekerja untuk menjebak lebih banyakorang Palestina ke dalam perangkap normalisasi.”
Gerakan Boikot Israelmenyatakan bahwa tidak mengherankan jika lembaga-lembaga normalisasi tersebut menargetotak para mahasiswa Palestina. Karena mereka tahu betul bahwa para mahasiswaini adalah garda depan perubahan dan di barisan pertama perjuangan rakyat Palestinamenuju kebebasan kembalinya pengungsi Palestina dan penentuan nasib sendiri. Akantetapi yang aneh adalah bahwa para duta mereka justru diizinkan untuk mendapatkanmahasiswa-mahasiswa Palestina di kampus-kampus Palestina.
Gerakan BoikotPalestina meminta agar menejemen kampus-kampus Palestina mencegah semua platfomnormalisasi yang bekerja di dalam kampus-kampus Palestina. “Mari kitaberdiri teguh dalam menghadapi upaya untuk menipu ini. Mari kita menolak semuabentuk normalisasi dengan penjajah Israel” tegasnya. (was/pip)
