Tue 6-May-2025

Seruan Cegah Festival Musik Israel di Masjid Beersheba “Bersejarah”

Sabtu 18-Juni-2022

Pemerintah kota Israel di Beersheba Negev &ldquoyangdiduduki&rdquo berkoordinasi dengan kelompok pemukim menyelenggarakan festival musikdi Masjid Beersheba yang bersejarah pada Senin bulan Juni dan Juli mendatang.

Festival yang akan diluncurkan dengan judul”Festival Minuman Keras” akan menjadi tuan rumah bagi penyanyipenari dan pertunjukan seni yang disponsori oleh perusahaan”Ettijahat” pada hari Senin bulan Juni ini dan Juli mendatang.

Deklarasi ini bertepatan dengan peringatan 10 tahunpelarangan festival sejenis pada 2012 oleh warga Palestina di Negev denganmelakukan salat pertama mereka di masjid tersebut sejak Nakba.

Israel menguasai tempat-tempat suci tangannyadi situs-situs suci situs arkeologi dan rumah-rumah di wilayah Palestina jajahantahun 1948 di bawah aturan yang disebut “Hukum Properti in Absentia&rdquo yangdiratifikasi dalam dekade terakhir untuk mengontrol tempat-tempat ini danmencegah pemilik tanah Palestina memiliki atau memasukinya.

Ini bukan pertama kalinya masjid menjadisasaran agresi Israel karena pemerintah kota Israel sebelumnya telahmengumumkan niatnya untuk mengubahnya menjadi museum. Masjid Agung Beershebamerupakan masjid arkeologi bersejarah dan salah satu tempat suci di Negev.

Masjid Beersheba tertutup (oleh Israel) bagiwarga Negev atau siapa pun untuk shalat di dalamnya karena otoritas penjajah menyitanyadan mereka hanya mengizinkan untuk mengunjunginya tanpa shalat di sana.

Masjid Beersheba dibangun pada masapemerintahan Asef Bey walikota Beersheba pada akhir Kekhalifahan Ottoman.

Sejumlah dokumen-dokumen menunjukkan bahwa karpetmasjid tersebut bertanggal 1329 H atau bertepatan dengan tahun 1911 M ketikatujuh karpet dikirim untuk melengkapi masjid serta tiga petugas ditunjuk melaksanakantugas-tugas keagamaan. Juga telah dimakmurkan sesuai dengan laporan-laporanteknik yang disampaikan ke kotamadya pada tahun 1929.

Pada tahun 2012 salat Jumat dilaksanakan dimasjid untuk pertama kalinya karena salat ini dilakukan untuk mencegahdiadakannya &ldquofestival minuman keras&rdquo yang dilaksanakan oleh pendudukan dimasjid. Para jemaah berhasil melakukan penjagaan di masjid dan mencegahdiadakannya salat Jumat festival yang digambarkan sebagai pelecehan.

Pada tahun itu ketua gerakan Islam di dalammasjid Syekh Raed Salah berpidato di masjid di mana doa adalah bagian darilangkah-langkah yang dilakukan panitia bersama pemimpin Palestina untukmembebaskan masjid dari semua patung di dalam masjid sebagai persiapan untukpembukaannya untuk shalat harian.

Namun saat itu pasukan pendudukan dikerahkandi sekitar masjid menutup semua jalan dan jalan yang menuju ke sana dan memantauketat khutbah Jumat. bahkan beberapa dari mereka ditangkap dan diinterogasikarena shalat di masjid.

Sehubungan dengan peringatan sepuluh tahun doapembebasan masjid kotamadya Beersheba mengumumkan pada hari Kamispenyelenggaraan festival menyanyi. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied