Shawan Jabarin direktur Yayasan Al-Haqmenegaskan bahwa realitas kebebasan publik di Palestina khususnya di TepiBarat menyedihkan membuat gamang disayangkan dan berbahaya bagi perdamaiansipil.
Dalam wawancara eksklusif dengan PusatInformasi Palestina Jabareen mengatakan “Kami berbicara tentangkekerasan dan penindasan yang dilakukan terhadap rakyat kami ketika situasinormal adalah representasi mereka dan otoritas untuk memainkan perannya dalamarti kepemimpinan di organisasi dan perlindungan.&rdquo
Dia menyatakan bahwa situasi di Palestina tidakmenggemberikan terutama yang berkaitan dengan kebebasan berekspresiberkumpul demonstrasi dan acara lainnya dan situasi ini membutuhkan pemahamandan kesadaran dari semua pihak baik dari pejabat sipil atau masyarakat.
Universitas An-Najah
Dia mencontohkan apa yang terjadi di perguruantinggi yang terakhir terjadi di Universitas An-Najah bukanlah sambil lalutetapi terkait dengan perilaku agresif yang dilakukan oleh aparat keamananterhadap mahasiswa untuk menekan mereka dan memutuskan impian sederhana mereka.
Dia menekankan bahwa penyerangan dan perilakuini bukan yang pertama dari elemen keamanan universitas. Kasus ini terulangkembali dengan penyerangan terhadap mahasiswa dari pihak keamanan kampus diwaktu sebelumnya yang membuat manajemen universitas bertanggung jawab atasperistiwa malang Karena keamanan mengikuti manajemennya secara langsung.
Hal ini memerlukan intervensi segera dari pihakadministrasi kampus untuk mengakhiri intervensi keamanannya dalam kehidupanmahasiswa jauh dari tugasnya sesuai dengan peraturan universitas.
Jabarin mengatakan “Mereka yang menekanhak dan kebebasan tidak membaca sejarah. Masyarakat berubah dan ada kesenjanganantara generasi tua yang diwakili oleh kelompok kekuatan yang menua dan timpemuda yang memiliki ambisius dan sadar.”
Ia mencontohkan perubahan akan terjadi padabanyak isu yang terjadi di seluruh dunia salah satunya adalah isu percepatanperkembangan teknologi dan ruang angkasa serta komunikasi sosial.
Dia menunjukkan bahwa revolusi teknologibaru-baru ini di media sosial memiliki dampak besar di dunia termasukPalestina. Generasi Palestina telah membentuk budaya baru di mana mereka dapat mengekspresikansudut pandang mereka. (at/pip)