Media Israel melaporkan bahwa pemerintah AmerikaSerikat meminta penundaan pembahasan keberatan yang diajukan terhadap rencanapembangunan permukiman di kawasan E1 Al-Quds Timur.
Mengutip sumber-sumber politik Israel suratkabar Israel Hayom mengatakan bahwa Amerika menentang rencanapembangunan pemukiman di daerah ini dan pelaksanaannya beberapa hari setelahkunjungan Presiden AS Joe Biden akan menimbulkan masalah bagi mereka.
Dia menambahkan “Diharapkan bahwasubkomite di Administrasi Sipil tentara Israel akan mengadakan diskusi terakhir pada 18 Julitentang keberatan yang diajukan oleh Palestina dan organisasi sayap kiriterhadap rencana pembangunan pemukiman di area E1 dimana otoritas pendudukan Israelkemungkinan besar akan menolak.&rdquo
Biden tiba di Israel pada 13 Juli untukkunjungan yang akan membawanya ke Tepi Barat dan kemudian ke Arab Saudi.
Rencana pembangunan permukiman di E1 yangmendapat kecaman dan tentangan besar dari dunia internasional. Israel antaralain akan membangun 3.500 unit permukiman di atas lahan seluas sekitar 12kilometer persegi di wilayah antara permukiman Maale Adumim dan Al-Quds.
Proyek pemukiman E1 terletak di ribuan dunamdan memisahkan utara Tepi Barat dari selatan dan mengisolasi Al-Quds darilingkungan Palestina di sisi timur.
Patut dicatat bahwa perkiraan Israel danPalestina menunjukkan bahwa ada sekitar 650.000 pemukim di permukiman TepiBarat termasuk Al-Quds tersebar di antara 164 permukiman dan 124 blok-blokpermukiman.
Hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Al-Qudssebagai wilayah pendudukan dan semua kegiatan pembangunan pemukiman di sanaadalah ilegal. (at/pip)
