Delegasi Uni Eropa di Palestina mengatakanbahwa persidangan dan pengadilan terhadap tawanan Palestina Muhammad al-Halabianggota organisasi nirlaba World Vision Foundation di Gaza dan vonisnya melakukanserangkaian kejahatan keamanan adalah bertentangan dengan standar peradilanyang adil di dunia internasional.
Delegasi tersebut menyatakan dalam sebuahpernyataan pers bahwa para diplomat dari Uni Eropa dan perwakilan darinegara-negara yang berpikiran sama menghadiri pada hari Rabu sesi pengadilanMuhammad al-Halabi yang didahului oleh 171 persidangan dan 24 perpanjanganpenahanan sejak 2016.
Delegasi menambahkan bahwa menurut KantorKomisioner Tinggi HAM putusan tersebut sangat bermasalah karena didasarkanpada bukti rahasia di samping penahanan 6 tahun tanpa vonis.
Delegasi menekankan bahwa persidangannyaberlangsung “tanpa prosedur yang adil dan obyektif dan keadilan tidak mungkindicapai untuk al-Halabi.
Administrasi penjara pendudukan melakukan operasi represi dan pencarian berulang-ulang terhadap para tawanan Palestina di samping sejumlah kebijakan kejam sistematis lainnya. Hal ini dalam rangka mempraktikkan paksa lebih kuat kontrol dan pengawasan pada mereka dan untuk merusak situasi stabil dan ketenangan di dalam penjara dimana tawanan Palestina dikerangkeng.
Perlu dicatat bahwa administrasi penjara Israel telah meningkatkan tindakan represi sejak awal 2019 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Represi pada saat itu adalah yang paling keras sejak lebih dari 10 tahun terakhir. Salah satu penjara di mana para tawanan menjadi sasaran hukuman represi paling parah adalah Penjara Ofer di mana puluhan tawanan menderita berbagai luka. (at/pip)
