Tue 6-May-2025

2022 Tahun Paling Sengit Serangan Israel pada al-Quds dan Warganya

Senin 13-Juni-2022

Serangan dan kejahatan yangdilakukan pendudukan Israel terhadap kota Al-Quds dan penduduknya meningkatselama tahun 2022 ini dengan intensitas yang semakin cepat di tengahmeningkatnya rencana yahudisasi dan permukiman Yahudi terhadap tempat-tempatsuci Islam terutama Masjid Al-Aqsha.

Pelanggaran yang dilakukan pendudukanIsrael meluas ke berbagai aspek kehidupan warga Al-Quds termasuk perang terhadaprakyat Palestina di Masjid Al-Aqsha dan upaya untuk menjauhkan mereka darimasjid dengan tujuan untuk diisolasi masjid dari jamaahnya saat para pemukimpendatang Yahudi melakukan penyerbuan berulang-ulang atau melakukan ritualTalmud di dalamnya.

Selama tahun 2022 ini otoritas pendudukanIsrael mengeluarkan lebih dari 42 keputusan pengusiran dan deportasi dariMasjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds. Pengusiran dan deportasi ini menarget paraaktivis Al-Quds dan para pembela Al-Aqsha.

Keputusan deportasi terakhir terjadipada hari Kamis (9/6/2022) ketika pendudukan Israel mendeportasi Hanadi Hulwanidari Masjid al-Aqsha selama sepekan sebelum kemudian menyerahkan keputusanperpanjangan yang mungkin mencapai enam bulan.

Pelanggaran lebih lanjut pada hari yangsama pasukan pendudukan Israel mengusir dua eks tawanan yang dibebaskan daripenjara Muawiyah Alqam yang dideportasi ke Jericho selama sepekan tidak lamadibebaskan setelah menghabiskan enam setengah tahun di penjara pendudukan Israel.

Pasukan pendudukan Israel juga mendeportasiMuhammad Firawi dari Kota Tua selama sepekan dua hari setelah dibebaskan daripenjara pendudukan Israel setelah menghabiskan usianya selama delapan tahun didalam penjara pendudukan Israel.

Kejahatan lain yang dilakukanpendudukan Israel adalah penerapan hukuman kolektif terhadap penduduk Al-Quds. Limawarga Al-Quds menjadi martir oleh peluru dan meriam tentara pendudukan Israelselama tahun 2022 termasuk jurnalis Shireen Abu Akleh yang gugur saatmelakukan liputan tentang penyerbuan tentara pendudukan Israel ke daerah Jenindi Tepi Barat.

Sebagai bagian dari praktikpermusuhan dan balas dendam pasukan pendudukan Israel melakukan beberapaserangan terhadap warga Al-Quds dan harta benda mereka mengejar para pedagangdan memperburuk situasi ekonomi dengan mengenakan denda dan pajak yang sangattinggi untuk menguras pekerjaan dan kantong mereka dengan tujuan untukmemaksa mereka pergi dan mengusirnya dari Al-Quds.

Pergerakan komersial telah menurundi Kota Tua Al-Quds sebagai akibat dari pos-pos pemeriksaan militer yangdidirikan oleh tentara pendudukan Israel untuk mencegah penduduk Tepi Baratdan Palestina 48 sampai ke kota suci tersebut.

Terkait dengan pengusiran paksapasukan pendudukan Israel memberlakukan kebijakan yang mencekik warga sebagai upayauntuk mengusir warga Al-Quds otoritas pendudukan Israel melakukan sekitar 60pembongkaran dan penyitaan properti fasilitas dan rumah warga Al-Quds sejakawal tahun ini.

Pasukan pendudukan Israelmeluncurkan operasi penangkapan ekstensif terhadap warga Al-Quds saat merekamenghadang serangan dan penyerbuan para pemukim pendatang Yahudi ke Al-Aqshadan serangan tentara pendudukan Israel terhadap jamaah dan mereka yang bersiagadi dalam masjid.

Menghadapi berbagai serangan yangdilakukan pendudukan Israel di Al-Quds mulai dari pembunuhan tekanandeportasi dan penangkapan warga Al-Quds tetap berkomitmen pada jalan perjuangandan teguh untuk mempertahankan tanah dan tempat-tempat suci mereka. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied