Uni Eropa mengingatkanpenjajah zionis akan bahaya penolakan banding yang diajukan Keuskupan OrtodoxRomawi atas penyitaan yang dilakukan organisasi permukiman Athirit Kohanemterhadap lahan milik keuskupan di gerbang Heborn yang akan menyebabkanterusirnya warga Palestina secara paksa.
Wakil Uni Eropadi Al-Quds mengatakan penolakan zionis makin menambah tekanan terhadapeksistensi Kristen di Al-Quds di samping ancaman zionis terhadap komunitas Kristendan harta benda mereka.
Uni Eropa mengingatkanpenyitaan kelompok ekstrimis yahudi terhadap harta benda milik komunitas Kristendi kota tua akan membahayakan warisan dan tradisi komunitas Kristen.
Kasus inibermula tahun 2004 silam saat organisasi zionis Athirit Kohanem yang bertujuanyahudisasi Al-Quds mendapatkan hak sewa jangka panjang atas 3 bangunan milik keuskupanOrthodox Romawi.
Keuskupankemudian mengajukan gugatan hukum terhadap Athirit Kohanem ditegaskannya bahwaproses penyewaan berlangsung secara illegal tanpa persetujuan mereka.
Namun padaKamis (9/6/2022) pengadilan zionis menerbitkan putusan bahwa Keuskupan takmemiliki bukti kuat dan lengkap atas pengaduannya.
Sementara itupihak Kemenlu Yordania Jumat (10/6/2022)  mengutuk keras kejahatan kelompok zionisterhadap harta benda milik Keuskupan Ortodox Romawi dan mengingatkan dampakburuk keputusan pengadilan Israel yang bisa mengancam eksistensi Kristen diAl-Quds.  (mq/pip)
