Sheikh Omar Kiswani direktur MasjidAl-Aqsha menekankan bahwa rakyat Palestina dan kaum Muslimin tidak akanmembiarkan pendudukan Israel memotong bagian mana pun dari Masjid Al-Aqsha.
Hal tersebut disampaikan Kiswani dalamsebuah pernyataan pers Rabu (8/6/2022). Dia mengatakan memotong sebagian dariMasjid Al-Aqsha menandakan perang yang awal dan akhirnya tidak diketahui.
Dia menambahkan bahwa melalui perangyang dipimpin oleh para ekstremis Israel mereka berusaha untuk memaksakanrealitas aneh di Masjid Al-Aqsha.
Dia menyatakan bahwa pelanggaran yangdilakukan pendudukan Israel dan ritual para pemukim pendatang Yahudi yang dilakukandi area al-Buraq area sebelah barat tembok Masjid al-Aqsha setiap hari berpindahke area Masjid al-Aqsha.
Direktur Masjid Al-Aqsha ini memintasemua orang yang dapat mencapai masjid agar melakukan perjalanan ke sana. Dia menegaskanbahwa kehadiran jamaah dalam jumlah besar di dalam masjid adalah yang dapat menggagalkanrencana yahudisasi pendudukan Israel pada masjid tersebut.
Kiswani menyampaikan pesan kepada umatIslam di seluruh dunia bahwa Masjid Al-Aqsha adalah hak mereka dan merekadiikat dengan hubungan akidah hingga hari kiamat.
Dia juga menyerukan kepada umat Islamuntuk mendukung rakyat Palestina karena serangan terhadap Al-Aqsha adalahserangan terhadap seluruh umat.
Kiswani memperingatkan bahwa pendudukanIsrael mencegah pekerjaan restorasi pada banyak fasilitas di Masjid Al-Aqshaterutama jendela yang pecah selama Ramadhan tahun lalu.
Dia menjelaskan pendudukan Israel jugamenghambat pekerjaan pemeliharaan sehari-hari seperti perbaikan kerusakan padaspeaker kabel dan pintu.
Hari Selasa (7/6/2022) para penelitiAl-Quds mengungkapkan detail berbahaya tentang niat otoritas pendudukan Israel untukmemotong area Masjid Al-Aqsha untuk para pemukim pendatang Yahudi dan mencegahumat Islam mengaksesnya. (was/pip)
