Masalah Al-Quds berada di atasprioritas perlawanan Palestina bersama dengan prinsip-prinsip lainnya dijalan pembebasan kembalinya pengungsi Palestina dan pembentukan negaraPalestina dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.
Perlawanan Palestina dalam strategiyang konsisten telah berhasil mengukuhkan kondisi perjuangan yang panjang danberkelanjutan untuk mendukung Masjid Al-Aqsha Al-Quds dan rakyatnya.
Perlawanan: penentu pertama danterakhir
Dengan rentetan putaran danpertempuran perlawanan Palestina menjadi lebih sadar dan lebih dewasa dalam perangurat syaraf. Perlawanan menjadi penentu kata pertama dan terakhir. Perlawananlahyang memilih waktu dan saat yang tepat untuk menanggapi pelanggaran yangdikakukan pendudukan Israel. Dalam pertempuran Saif al-Quds pendudukan Israeltelah salah prediksi dalam memahami ancaman perlawanan sehingga dikejutkandengan serangan besar dan belum pernah terjadi sebelumnya ke kota Al-Quds.
Pendudukan Israel mengalamikegagalan total dalam mengantisipasi respons perlawanan dan setiap pelanggaranyang mereka lakukan dan kawanan pemukim pendatang Yahudi dengan menyerbuhalaman Masjid Al-Aqsha dan menyerang rakyat Palestina dan penduduk kampung SheikhJarrah. Pendudukan Israel mengira akan mendapatkan respon dari perlawanan diatas meja.
Bertepatan dengan pawai benderaprovokatif hari Ahad lalu di Al-Quds pendudukan Israel sedang mengawasilangit menunggu serangan balasan roket perlawanan. Akan tetapi pendudukanIsrael belum mengerti mereka perlawanan belum melakukan serangan balasan segerasampai saat ini sementara pasukannya dalam siaga penuh. Perlawanan Palestinamemiliki taktik dan caranya untuk melakukan serangan balasan memilikiprediksi-prediksi dan sekaligus yang menentukan dan yang mendapatkan keuntungan.
Status siaga
Perlawanan telah memaksa pendudukanIsrael selalu dalam keadaan siaga terus karena prediksi-prediksi pendudukan Israelmasih mengkonfirmasi bahwa serangan balasan dari perlawanan di Jalur Gazaterhadap pelanggaran-pelanggaran terakhir di Al-Quds masih dapat terjadi dalambeberapa hari mendatang dan karenanya pendudukan Israel memutuskan untukmempertahankan pasukannya dan terus waspada. Ini adalah salah satu keberhasilanperlawanan yang tidak terhitung jumlahnya mampu menguras kekuatan musuh danmembuatnya tetap dalam keadaan siaga permanen.
Perlawanan Palestina membiarkan musuhdalam keadaan kebingungan dan tidak menentu atas rencananya. Meskipun ada upayapara pihak dan mediator untuk menahan situasi. Namun perlawanan Palestinamenegaskan bahwa apa yang terjadi di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha tidak akandimaafkan. Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah menolak untuk memberikanjanji atau jaminan kepada pihak manapun untuk memastikan stablitas situasi didalam wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel.
Perlawanan Palestina yang berhasilmenyatukan upayanya bertahun-tahun yang lalu dan bekerja dalam ruang operasibersama dan terpadu masih memiliki kata penentu dan serangan balasan terpaduyang akan diambil berdasarkan penilaian intelijen dan militernya sendiri yangbisa memastikan kekalahan pendudukan Israel dan mewujudkan pencapaiankeuntungan terbesar.
Kompas perlawanan
Kota Al-Quds yang diduduki penjajahIsrael dan Masjid Al-Aqsha yang diberkati merupakan komponen utama dalamkonflik dengan pendudukan Israel. Keduanya merupakan sumber inspirasi bagi parapemuda revolusioner Palestina dan perlawanan mereka yang gagah berani dan menjadikompas mereka yang tidak pernah menyimpang dari pembebasan seluruh wilayahPalestina.
Hamas melihat bahwa kota Al-Qudsadalah kota Islam baik bagian timur maupun barat adalah satu kesatuan yangtidak bisa dipecah-pecah dibagi dan dijadikan tawar-menawar. Berbeda denganapa yang dipraktekan beberapa kekuatan Palestina lainnya yang menyerukansebuah negara dengan ibukotanya “Al-Quds Timur”.
Dalam dokumen prinsip-prinsip dankebijakan umum gerakan Hamas menegaskan bahwa Al-Quds adalah ibu kotaPalestina yang memiliki kendukan secara agama sejarah dan peradaban. Al-Quds adalahhak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina bangsa Arab dan umat Islamtidak akan diabaikan dan dilepaskan sejengkal pun darinya. Semua tindakan yangdilakukan pendudukan Israel di Al-Quds mulai dari yahudisasi pembangunanpermukiman pemalsuan fakta dan penghapusan landmark sama sekali tidakdibenarkan.
Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha mendapatkanperhatian sangat jelas dalam wacana politik dan media Hamas. Yang dianggapsebagai salah satu sumbu terpenting konflik dengan pendudukan Israel. Gerakan Hamasberpendapat bahwa melindungi Al-Quds dan Al-Aqsha akan hanya dapat dicapaimelalui jihad. Tanggung jawab gerakan Hamas adalah berpegang teguhmempertahankan Al-Quds dan pembebasannya dan serta pembebasan seluruh tanahPalestina.
Al-Quds dan mobilisasi umat
Masjid Al-Aqsha adalah bagian dari aqidahumat Islam. Tidak ada persoalan di muka bumi ini yang disepati dengan kebulatansuara seperti masalah Al-Quds yang merupakan salah satu prinsip dan konstantayang tidak pernah dan tidak akan ditinggalkan oleh umat ini.
Hamas melihat perlunya upaya bersamauntuk menyasarkan umat ini tentang pentingnya Al-Quds dan statusnya dan memobilisasienergi mereka dan menggalang mereka untuk jihad dalam segala jenisnya untukmembebaskan Masjid Al-Aqsha dan Quds.
Wacana media dan politik Hamas tidakhenti-hentinya mendukung Al-Quds dan waarganya. Mengisyaratkan dan memperingatkanakan bahaya yang akan segera terjadi di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. Hal ini mengharuskansetiap orang di semua tingkatan untuk berdiri pada tanggung jawab mereka untuk mendukungdan melindungi kota al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. (was/pip)