Mantan KepalaIntelijen Israel (Mossad) Tamir Vardo menegaskan Israel saat ini tengahmemasuki fase penghancuran diri dan menuju jurang kehancuran dalam kerangkanegara terpolarisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam pidatonyadi depan konferensi keamanan Rabu (1/6/2022) Vardo mengatakan Israel telahmemilih untuk mengaktifkan system penghancuran diri hal ini harus dihentikansebelum terlambat. Kita hidup di dunia globalisasi yang bisa dilihat semuaorang mereka menyaksikan apa yang kita lakukan setiap hari dan melihathasilnya apakah kita siap membaca ancaman yang tengah menanti kita ironisnya kitatak mengambil pelajaran apapun.
Vardo menambahkandi sini berdiri negara yang mustahil ada dan selamat dari 7 pertempuranmenghadapi mereka yang tak rela dengan kehadiran kita menjadi negara kaya di sectorpertanian medis dan lainnya namun negara ini kita terpolarisasi terpecah disaat ancaman musuh menanti kita berada di titik nol.
Vardo berbicaratentang kebencian antar elemen Israel yaitu ungkapan system penghancuran diri.Menurutnya pasca 4 pemilu selama dua tahun dan terbentuknya pemerintahan saatini dengan suara mayoritas di parlemen ironisnya ada pihak yang menolakmengakui kepemimpinan PM Nevtali Benet sebagai pemimpin Israel saat ini.
Vardo menyebutkanoposisi Israel terus menentang UU yang diusulkan aliansi pemerintahditegaskannya bahwa tujuan akhirnya adalah melumpuhkan pemerintahan tujuan inibertentangan dengan landasan demokratis ungkapnya.
Tak Ada KendaliDi Al-Quds
Terkait denganpawai bendera zionis di Al-Quds Vardo memaparkan keraguannya seputar kendaliIsrael atas kota tua di Al-Quds. Menurutnya dialog dan persiapan selamabeberapa pekan untuk menggelar pawai tersebut telah mengirimkan sinyal keraguansejauh mana kendali atas lokasi tersebut.
Vardo mempertanyakanapakah logis pemerintah Israel di sepanjang beberapa pekan melakukan penilaianterhadap kondisi dan situasi untuk membuat keputusan seputar kemungkinan mengijinkanpawai atau tidak seakan pawai akan digelar di London Paris atau Washington.
Dijelaskannya bahwanegara telah menyibukan dirinya sendiri di semua rilis berita hanyamendiskusikan kemampuan menggelar pawai di &ldquoIbukota kita&rdquo hal ini belum pernahterjadi dimanapun sebelumnya.
Mantan kepalaMossad ini mengatakan Apakah benar Al-Quds berhasil disatukan? Apakah Israeltelah melakukan sesuatu sejak tahun 1967 hingga kini untuk menyatukan Al-Quds? Apakahada Ibukota di dunia yang mencakup kamp pengungsian? Apakah Al-Quds memilikihak-hak yang sama? Kita telah memutuskan pada tahun 67 untuk menyatukan kotaini namun ternyata kita belum melakukan apapun untuk menyatukannya. (mq/pip)