Uskup Agung Ortodoks YunaniSebastia Uskup Agung Atallah Hanna hari Ahad (29/5/2022) menegaskan sikap gereja-gerejaKristen di Al-Quds yang menolak pawai bendera Israel yang provokatif.
Atallah menjelaskan bahwa penyerbuanMasjid al-Aqsha menarget semua warga Palestina. Al-Quds telah berubah menjadipusat pendudukan Israel.
Dia menambahkan “Orang-orangKristen adalah milik kota al-Quds dan mereka mempertahankannya. Kami menolak penyerbuanpara pemukim pendatang Yahudi. Al-Quds adalah milik rakyatnya dan tidak akanmenjadi milik pemukim pendatang Zionis.”
Dia menegaskan bahwa pawai bendera Israeladalah pawai provokatif dan bermusuhan. Pawai ini menegaskan kelemahan pendudukanIsrael. Dia menegaskan bahwa pendudukan Israel tidak akan dapat mengubahrealitas di al-Quds dan Masjid al-Aqsha.
Dia menambahkan “Apa yang kitalihat hari ini menunjukkan kerapuhan pendudukan Israel yang akan segeraruntuh. Rakyat Palestina dengan persatuan dan kesatuan mereka mampu mewujudkanaspirasi nasional mereka.”
Hari Ahad kemarin lebih dari 2.626 pemukimpendatang Yahudi menyerbu halaman Masjid al-Aqsha secara berkelompok-kelompok. Merekamelakukan ritual Talmud dan mengibarkan bendera Israel di dalam halaman masjiddi bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel yang menyerang jamaah yangbersiaga di dalamnya dan menangkap sejumlah orang dari mereka.
Para jamaah dan aktivis yangbersiaga di dalam masjid menghadang serangan para pemukim pendatang Yahudi sambilmengibarkan bendera Palestina sebagai respon terhadap pengibaran bendera Israeldi masjid. Para jamaah dan aktivis menghadang serangan dengan takbir dan tahlil.Mereka. Mereka melakukan shalat duha selama berjam-jam.
Di beberapa titik di Tepi Barat terjadikonfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel sehubungan dengan seranganlanjutan oleh para pemukim pendatang Yahudi di al-Quds dan penyerbuan Masjid al-Aqsha.(was/pip)