Para pengamat Palestina menegaskan bahwapenduduk kota al-Quds telah mematahkan keinnginan pendudukan Israel untukmemaksakan perimbangan pendudukan Israel di kota tersebut menyusul konfrontasiyang meletus untuk menghadapi pawai bendera Israel dan penyerbuan para pemukimpendatang Yahudi ke Masjid al-Aqsha.
Penulis dan analis politik SariOrabi mengatakan pendudukan Israel berusaha menciptakan kondisi yang berbeda agarbisa leluasa bertindak sepihak terhadap semua orang Palestina di setiap arena.
Orabi menambahkan bahwa hari inikita menghadapi momen sejarah penting dalam konflik dengan pendudukan Israel. Diamenegaskan bahwa jika bukan karena akumulasi perlawanan di Jalur Gaza tentupemandangan Palestina saat ini tidak akan seperti ini.
Dia menjelaskan bahwa gagasantentang keberadaan perlawanan berkontribusi pada keadaan kesadaran yang meluapdi pada orang-orang Palestina di mana-mana. Dia menyatakan bahwa apa yangterjadi di al-Quds hari ini sudah dimulai sejak pertempuran melawan agresiIsrael tahun 2014.
Dia melanjutkan “Pertempuran Saifal-Quds belum berakhir sampai sekarang dan masih berlangsung” Diamenegaskan bahwa kita berbicara hari ini tentang kondisi perjuangan yangberkelanjutan melawan pendudukan Israel.
Dia menyatakan bahwa pawai bendera Yahudiberjalan secara alami setiap tahun. Akan tetapi sejak pertempuran Saifal-Quds tahun lalu situasinya telah berubah.
Sementara itu peneliti urusanIsrael Hassan Lafi mengatakan bahwa pendudukan Israel tercabik-cabik dan kebingungan.Mereka memiliki ilusi bahwa pawai bendera yang provokatif akan menyatukanmereka.
Lebih lanjut dia menambahkan “PendudukanIsrael berpikir bahwa pawai akan menyelesaikan pertempuran. Akan tetapi prediksipendudukan Israel terbukti salah setiap hari” mengacu pada mobilisasitentara pendudukan Israel untuk melindungi pawai bendera.
Lafi menyatakan bahwa perlawananmengetahui kelemahan pendudukan Israel. Apa yang terjadi dalam pertempuran Saifal-Quds mengejutkan pendudukan Israel. Iron Dome Israel menjadi kikuk dalammenghadapi serangan perlawanan dan roket-roketnya.
Sementara itu direktur Pusat Studi al-QudsImad Abu Awwad menyatakan bahwa pendudukan Israel sedang mengalami keadaanketakutan dan perdebatan internal untuk memuluskan pawai media.
Menurut prediksi Abu Awwad adakebingungan pada Israel dalam konteks perselisihan internal besar ataskelayakan dan kegunaan pawai bendera.
Hari Ahad kemarin lebih dari 2.626 pemukimpendatang Yahudi menyerbu halaman Masjid al-Aqsha secara berkelompok-kelompok. Merekamelakukan ritual Talmud dan mengibarkan bendera Israel di dalam halaman masjiddi bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel yang menyerang jamaah yangbersiaga di dalamnya dan menangkap sejumlah orang dari mereka.
Para jamaah dan aktivis yangbersiaga di dalam masjid menghadang serangan para pemukim pendatang Yahudi sambilmengibarkan bendera Palestina sebagai respon terhadap pengibaran bendera Israeldi masjid. Para jamaah dan aktivis menghadang serangan dengan takbir dan tahlil.Mereka. Mereka melakukan shalat duha selama berjam-jam.
Di beberapa titik di Tepi Barat terjadikonfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel sehubungan dengan seranganlanjutan oleh para pemukim pendatang Yahudi di al-Quds dan penyerbuan Masjid al-Aqsha.(was/pip)