Turki dan Qatarmengutuk  keras serbuan kelompok zioniske Masjidil Aqsha dan ritual Talmud di pelatarannya dikawal ketat pasukankepolisian Israel.
KementerianLuar Negeri Qatar dalam pernyataannya Ahad (29/5) mengingatkan keras bahwapelanggaran dan provokasi terhadap Masjidil Aqsha mengungkap keinginan Israelmenyeret konflik menjadi perang agama.
Kemenlu menegaskanpentingnya langkah cepat internasional menghentikan kejahatan zionis danmenutut tanggung jawab penjajah zionis atas pelanggaran moral dan hukumterhadap Al-Quds dan tempat suci di Palestina.
Kemenlu Qatarmenganggap tindakan kelompok yahudi sebagai pelanggaran nyata terhadap hukuminternasional dan perpanjangan upaya pengubahan sejarah dan hukum yang berlakudi Masjidil Aqsha mendorong pembagian waktu di Al-Aqsha dan provokasiterhadap kaum muslimin di dunia.
Qatar menegaskansikapnya yang konsisten mendukung hak Palestina dan upaya mendirikan negaraberdaulat sesuai perbatasan tahun 1967 dengan ibukota Al-Quds Timur.
Dalam konteksterkait Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataan yang dirilis Quds PressAhad (29/5) menyerukan kepada pemerintah Israel untuk membuat kebijakan yangdiperlukan guna melindungi stabilitas di sejumlah tempat suci kota Al-Quds.
Kemenlu Turkimenganggap serbuan ekstrimis Itamar Ben Gvir dan kelompok yahudi ke MasjidilAqsha dengan pengawalan pihak kepolisian Israel sebagai pelanggaran nyataterhadap status yang berlaku di Masjidil Aqsha.
Kemenlu Turkikembali memperbarui tuntutannya kepada Israel supaya tidak melakukan tindakanprovokatif yang akan meningkatkan ketegangan di kawasan.
Ratusan pemukimyahudi menyerbu Masjidil Aqsha pada waktu pagi dan siang Ahad (29/5) kemudianmengibarkan bendera Israel di pelatarannya dan menunaikan ritual Talmud secaraberkelompok.
Sementara ituribuan orang yahudi menggelar pawai bendera Ahad (29/5/2022) sore di kotaAl-Quds memperingati pendudukan Israel atas kota Al-Quds Timur yang memicubentrokan sengit dan menyebabkan korban luka sebanyak 79 orang Palestina danpenangkapan 50 orang lainnya. (mq/pip)