Gerakan Perlawanan Islam Hamas menegaskan bahwa pimpinan pendudukanIsrael yang mengizinkan para ekstremis Yahudi untuk menyerbu Masjid al-Aqsha danmengorbankan kesuciannya melalui pawai bendera pada tanggal 29 Mei ini adalahtindakan yang melewati garis merah yang membuatnya akan menanggung biaya beratakibat perilaku rasis dan ekstremisnya.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhum dalam sebuah pernyataan pers hari Rabu(25/5/2022) mengatakan bahwa pemerintah pendudukan Israel harus memahami pesan-pesanperlawanan Palestina dengan baik jauh dari mentalitas terorisme danekstremisme yang telah terbiasa dilakukan.
Barhum memperingatkan pemerintah pendudukan Israel agar tidakmelintasi garis merah yang akan memicu situasi dan meledakkan situasi. Dia menyerukanpara mediator dan pembuat keputusan di kawasan untuk menekan pemerintah pendudukanIsrael menahannya dan menarik detonator.
Dia menegaskan bahwa rakyat Palestina di semua arena Palestina terusmelawan semua rencana pendudukan Israel dengan kekuatan penuh. Dia menyatakan bahwaperlawanan tidak akan meninggalkan tugasnya untuk melindungi rakyat dantempat-tempat sucinya dan siap untuk menghadapi semua skenario.
Silih berganti pihak Palestina mengeluarkan seruan mengenaiperlunya bersiaga dan melakukan mobilisasi massa besar-besaran di halamanMasjid al-Aqsha untuk menghadapi rencana pendudukan Israel dan para pemukimpendatang Yahudi yang dijadwalkan akan dilakukan Ahad depan.
Para aktivis menyerukan partisipasi luas shalat subuh di Masjid al-Aqshahari Ahad depan untuk menggagalkan rencana para pemukim pendatang Yahudi mengorganisirpawai &ldquobendera Zionis&rdquo.
Hari Rabu kemarin otoritas pendudukan Israel menggelar operasi pemanggilandan penangkapan sekitar 100 pemuda dari al-Quds dan Umm al-Fahm (wilayahPalestina 48) sebagai upaya untuk mengamankan pawai bendera Yahudi yangdijadwalkan dilaksanakan Ahad depan.
Pendudukan Israel takut akan kemungkinan terjadinya konfrontasipada hari peringatan pendudukan Israel atas Al-Quds Timur atau apa yang merekasebut sebagai “Hari Penyatuan Yerusalem” yang jatuh pada tanggal 29Mei.
Pasukan pendudukan Israel meningkatkan status siaga di kota al-Qudsdan kota-kota di wiayah Palestina 1948 seperti Acre Lod dan Ramle menyusulakan dilaksanakannya “March of Flags” atau pawai bendera Israel padaAhad depan.
Kelompok-kelompok &ldquokuil&rdquo Yahudi telah menyerukan penyerbuan massal keMasjid al-Aqsha untuk merayakan ulang tahun pendudukan Israel atas Al-QudsTimur mengibarkan bendera Israel di halamannya dan melakukan ritual Talmud didalamnya. Bersamaan dengan itu keluar seruan-seruan warga al-Quds untuk melakukaniktikaf di Masjid al-Aqsha sejak 27 Mei besok. (was/pip)