Tue 6-May-2025

Konflik Demografis Prospek Kemenangan Bagi Palestina

Selasa 24-Mei-2022

Pertempuran ini tidak terdengar suara tembakan akan tetapi menjadimimpi buruk yang permanen yang terus menjadi ketakutan dan kecemasan pendudukanIsrael bahwa mereka akan jatuh dalam bahaya dalam konflik mereka denganPalestina di atas seluruh wilayah Palestina dari laut ke sungai bersamaan denganperingatan 74 Nakba (malapetaka) Plestina.

Meskipun pendudukan Israel melakukan upaya untuk mempromosikan permukiman-permukimanYahudi di Palestina terutama di al-Quds dengan menawarkan hal-hal yangmenggoda baik secara ekonomi dan sosial bagi para pendatang Yahudi dari luarnegeri di tahun-tahun terakhir ini telah terjadi migrasi terbalik dari entitasZionis ke Amerika Serikat dan Eropa berbarengan dengan tumbuhnya spirit juang danperlawanan rakyat Palestina.

Para pemikir pendudukan Isrel serta para cendekiawan sejarah danpolitik menyalakan lampu merah dan mereka mendukung pendapatnya akan kekalahandemografis entitas mereka dalam waktu dekat di sebuah celah di mana kemampuanmiliter politik dan teknologi tidak akan berhasil melompat dari bahaya yangakan segera terjadi.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan beberapa hari yang lalumantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengungkapkan ketakutannya akankematian Israel yang akan segera terjadi sebelum ulang tahun ke-80pendiriannya dengan mendasarkan dalil pada “sejarah Yahudi yangmenyatakan bahwa Yahudi belum pernah memakmurkan sebuah negara lebih dari 80tahun kecuali dalam dua periode”. Dia memperingatkan apa yang disebutnya konsekuensimengerikan dari meremehkan ancaman ini. Dia menambahkan “Israel telahmenunjukkan kapasitas yang kurang dalam keberadaan politik yangberdaulat.”

Banyak pemikir menganggap serius kata-kata Barak tersebut karena apayang disampaikan bukan sebagai dorongan perasaan untuk memprovokasi danmenghasut orang Israel ke dalam konflik melainkan fakta menarik yang telahdibahas panjang lebar untuk mencapai tembok realitas yang meyakinkan yangtidak disangkal oleh analisis dan didukung oleh angka.

Menuju akhir

Kenaikan yang tenang dalam keseimbangan demografis Palestina inimeskipun ada rencana-rencana pengusiran yang dimulai pada tahun 1948 telah berubaharahnya dengan komitmen orang-orang Palestina untuk mempertahankan hak-hakhistoris mereka atas tanah dan tempat-tempat suci dan pertumbuhan penduduk yangterus meningkat sementara Israel tidak mampu mengimbangi pertumbuhan ini selama74 tahun Nakba.

Para sejarawan baru di Israel dalam malu-malu mengungkapkan fakta-faktaproyek Zionis yang mengklaim adanya narasi sejarah dan nunuat torah yang palsuyang setelah itu terjadi pendudukan atas Palestina dan pengusiran orang-orangnyadengan dukungan eksplisit dari Barat yang mengadopsi standar ganda ketika menyebutPalestina yang diduduki (penjajah Israel) dan kejahatan-kejahatan yangdilakukan secar berkesinambungan oleh pendudukan Israel.

Biro Pusat Statistik Palestina telah menerbitkan laporannya padaakhir tahun 2021 untuk memperkirakan jumlah orang Palestina di seluruh duniapada akhir tahun 2021 yang lalu. Laporan ini menyatakan bahwa jumlah mereka diseluruh dunia adalah 14 juta jiwa Palestina hanya 378% di antaranya tinggaldi negara Palestina.

Menurut laporan sensus sebanyak 53 juta orang Palestina tinggaldi wilayah Palestina yang diduduki Israel. Sementara jumlah orang Palestina ditanah historis Palestina diperkirakan akan mencapai 71 juta pada akhir tahun2022 ini.

Suhail Khaliliah Direktur Unit Pemantau Permukiman Israel di ARIJInstitute menegaskan bahwa kekhawatiran demografis mendapatkan banyakperhatian Israel setelah mereka mencapai kesimpulan bahwa keunggulan demografisdi masa depan akan dimenangkan rakyat Palestina ketika populasi mereka menjadilebih besar di tanah historis Palestina antara laut dan sungai termasuk Gazadan Tepi Barat.

Kepada Pusat Informasi Palestina Suhail menambahkan “Dalambeberapa tahun terakhir pendudukan Israel telah mengambil pendekatan danmekanisme baru untuk membangun kekuasaan dan kedaulatannya di atas tanahPalestina dengan memberlakukan undang-undang baru. Di antar undang-undang yangpaling adalah UU Yahudisasi Negara sebagai upaya menjadikan warga negara Yahudihanya hak kewarganegaraan orang Yahudi bagi siapa saja yang hanya memiliki akarYahudi. Selain itu maka mereka tidak akan memiliki hak politik dan yangdimaksud adalah Palestina 48 (yang tinggal di wilayah Palestina yang didudukipenjajah Israel sejak tahun 1948).&rdquo

Berbicara tentang mencegah pemberian kewarganegaraan Israel kepadamereka yang tinggal di desa-desa dan kota-kota entitas pendudukan Israel maka yangpertama dimaksudkan adalah orang-orang Arab Palestina 48 dan rencana lama yangdiperbarui untuk bertukar tanah dengan orang-orang Palestina di Barat Bank inimerupakan mata rantai yang tebal dalam rantai ketakutan akan berubahnya orang-orangArab menjadi mayoritas di dalam wilayah pendudukan dengan berlalunya waktu.

Menurut data Pusat Statistik Palestina tingkat kesuburan total diwilayah Palestina 1948 untuk wanita Palestina adalah 28 kelahiran per wanitapada tahun 2020. Sementara rata-rata keluarga terdiri dari 44 anggota. Sebanyak32 juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat yang diduduki penjajah Israelatau 596 %. Sedangkan 21 juta orang Palestina tinggal di Jalur Gaza denganpersentase 404%.

Dr. Ghassan Wishah Profesor Sejarah dan Peradaban di UniversitasIslam Gaza mengatakan bahwa para sarjana sejarah dan fenomena sejarawan barudi Israel secara eksplisit mengungkapkan keadilan isu Palestina dalam sejarahmanusia. Ketika terbukti bahwa Zionis tidak memiliki setitik debu pun diPalestina dan bahwa apa yang dipasarkan Israel tidak lain adalah paketpembenaran untuk mendukung pendudukan Zionis.

Kepada Pusat Informasi Palestina lebih lanjut diamengatakan “Orang-orang Palestina telah membuktikan kemampuan danvitalitas mereka di tanah Palestina 1948 di mana dalam peristiwa Nakba pendudukanIsrael telah mengusir satu juta orang Palestina yaitu dua pertiga rakyat yangkemudian berubah menjadi pengungsi di diaspora. Dan mereka yang tetap bertahanmembuktikan ketabahan dan perlawanan pertumbuhan populasi dan ekspansidemografi dan statistik resmi sekarang membuktikan keunggulan yang akan merekacampai mengalahkan jumlah orang Yahudi dan di masa depan mereka akan menjadimayoritas.&rdquo

Mungkin telinga-telinga di forum-forum internasional sudah tidakasing lagi mendengar penyebutan dan penggambaran Israel sebagai negara apartheidsesuai dengan kejahatannya yang didukung oleh bukti-bukti faktual yangmelanggar hukum internasional hukum humaniter internasional dan Piagam PBBtentang Hak Asasi Manusia pada saat kelompok sayap kanan dan ekstrim kanan Yahudimendominasi dalam pembentukan koalisi pemerintah dalam dua dekade terakhir.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied