Ketua Gerakan Perlawanan Islam Hamas di luar negeri Khaled Misy&rsquoalmengatakan ahwa pertempuran dengan pendudukan Israel belum berakhir. Pertempuranitu kini sedang berlangsung. Dia menegaskan bahwa pihakya tidak akanmengizinkan terjadinya yahudisasi atau pembagian Masjid al-Aqsha antara umat Islamdan kaum Yahudi.
Hal tersebut disampaikan Misy&rsquoal dalam sebuah wawancara di &ldquoAl-AqsaTV&rdquo. Dia menambahkan “Kami berada di hadapan al-Quds dan al-Aqsha. Kamimerasa bangga karena kami membela Kota Suci.”
Dia melanjutkan “Pendudukan Israel tidak hanya membunuh para syuhadaketika masih hidup. Akan tetapi mereka juga menyerang para syuhada ketika dimakamkandan berusaha untuk menghapus eksistensi Palestina di al-Quds. Hal inimenunjukkan ketakutan penjajah Israel atas masa depannya.”
Misy&rsquoal menyatakan bahwa pendudukan Israel ingin menimpa bencanapada rakyat Palestina dalam peringatan hari Nakbah (pengusiran dan penghancurandesa-desa Palestina ada tahun 1948). Namun justru justru pendudukan Israelmenderita dan kejahatannya terungkap di mata dunia. Pemakaman jenazah Shireen AbuAkleh dan Walid al-Sharif mengungkap kejahatan pendudukan Israel kepada dunia.
Dia mengatakan pendudukan Israel berusaha untuk menyelesaikanpertempurannya di al-Aqsha dan al-Quds dengan memaksakan pembagian tempat sucitersebut secara waktu dan tempat. &ldquoBeberapa pejabat di Eropa berbicara salahtentang kebebasan beribadah dan kami memberi tahu mereka: al-Aqsha adalahmilik kami saja” tegasnya.
Sekali lagi Misy&rsquoal menegaskan bahwa pertempuran dengan pendudukan Israelmasih berlangsung. Dia menjelaskan “Mereka memiliki dua hari besar dalamwaktu dekat. Kami memprediksi akan ada serangan skala besar ke al-Aqsha. RakyatPalestina harus waspada. Israel ingin memaksakan otoritasnya di al-Aqsha dankami tidak akan mengizinkannya.”
Dia kembali menekankan bahwa rakyat Palestina dan perlawanan merekatidak akan membiarkan pembongkaran yahudisasi dan pembagian Masjid al-Aqsha.(was/pip)
