Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengomentari pesan-pesan yangmenyerbu Israel dan di dalamnya ada ancaman dari pihak-pihak Arab yang tidakdikenal untuk mengambil alih Israel dengan mengatakan “Para penulissurat itu benar. Masa depan Israel bisa berakhir antara Ghadira dan Hadera”.
Gantz mengutip apa yang ada di dalam pesan tersebut &ldquoKami akanmenghancurkan negara kalian. Kami memiliki tanah di Negev seukuran Gush Danpenuh dengan gubuk anak-anak. Apa yang akan Anda lakukan? Tanah itu sebenarnya adalahtanah Palestina. Saat buldoser datang kami akan menggunakan organisasi-organisasisayap kiri (Israel) seperti Peace Now dan BTselem yang akanpergi ke Mahkamah Agung Israel untuk mengeluarkan perintah agar menghentikanpembongkaran. Kami akan mengirim anak-anak dan orang muda untuk melempar batudan melubangi tempat itu sampai kalain lari seperti tikus.”
Gantz menyatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam surat itu tidakjauh dari kenyataan dan berkata “Saya memperkirakan bahwa dalam beberapatahun kita akan berada dalam situasi di mana Israel akan sangat terbatas. Kitahanya beberapa tahun lagi dari masalah ini.”
Para mantan pejabat di tentara dan polisi Israel memperingatkanmemburuknya situasi keamanan pribadi dan internal di seluruh Israel dan merekajuga memperingatkan “Israel akan kehilangan kedaulatannya” di wilayahyang didominasi Palestina.
Purnawairawan Mayor Jenderal dan Anggota Knesset Yoav Galantmengatakan dalam konferensi berjudul “Kami Melestarikan Rumah … dalamPersiapan untuk Tantangan Keamanan Internal di Israel Tahun 2022″”Jika tindakan cepat tidak diambil untuk mengekang gelombang serangan Palestinaada ketakutan kuat bahwa keamanan internal akan memburuk sampai kehilangankendali pasukan keamanan atas jalannya peristiwa.&rdquo Dia menambahkan &ldquoJika kitakehilangan Negev dan Galilea kita juga akan kehilangan Tel Aviv dan Jerusalem.&rdquo
Galant menggambarkan situasi di Israel utara terutama di Galileasebagai “berbahaya”. Dia menekankan bahwa “pertempuran sedangberlangsung dan belum berakhir.”
Dalam wawancaranya dengan surat kabar Israel “Maariv”usai konferensi Galant menyatakan bahwa “Israel menghadapi kenyataan yangberbahaya”. Dia menekankan bahwa “situasi akan memburuk terutamapada saat daerah-daerah terkena rudal yang diarahkan oleh Hizbullah dan Hamas.”
Pada gilirannya mantan Menteri Keamanan Dalam Negeri AvigdorKahalani dalam sebuah laporan di surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menegaskanbahwa “kekerasan berkecamuk di Negev dan di berbagai kota dan paraanggota polisi takut dan menahan diri dari kontak apa pun dengan para pelakuaksi.&rdquo
Kahlani menyatakan bahwa “anak-anak kita tidak akan memaafkankita jika kita memberi mereka negara yang lemah dengan perbatasan terbatasantara Hadera dan Ghadir.” (was/pip)