Data statistik yang diterbitkan oleh Kementerian KesehatanPalestina hari Senin (9/5/2022) menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israelsejak awal tahun 2022 telah mengadopsi kebijakan eksekusi lapangan terhadapwarga Palestina yang mengingatkan pada &ldquoIntifadhah al-Quds&rdquo atau &ldquoKnifeIntifada&rdquo pada tahun 2015.
Menurut kementerian kesehatan pasukan pendudukan Israel telah membunuh50 warga Palestina dari 1 Januari hingga 9 Mei ditambah tiga lainnya dari wilayahPalestina 48. Sehingga total telah membunuh 53 warga Palestina.
Di antara para korban adalah 3 wanita dan 8 anak-anak di bawah usia18 tahun.
Dari data resmi ini nampak bahwa mayoritas korban meninggal sebagaiakibat dari serangan terus-menerus ke kota-kota di Tepi Barat dan bukansebagai akibat upaya yang mereka lakukan untuk melakukan aksi-aksi penikaman dipos-pos pemeriksaan militer dan lainnya seagaimana yang diklaim penjajahIsrael terhadap para syuhada intifadhah tahun 2015.
Jumlah warga Palestina yang gugur sejak awal tahun telah mencapai53 orang termasuk pelaku aksi Beersheba Muhammad Abu Al-Qiaan dari Negevpelaku aksi Khadaria Ayman dan Ibrahim Ighbariya dari Umm al-Fahm pelaku aksi BaniBrak Diaa Hamarsheh dari Jenin serta pelaku aksi &ldquoDizengoff&rdquo Raad Hazem.
Warga Palestin yang pertama gugur tahun ini adalah Bakri Hashash gugurdi kamp pengungsi Balata di Nablus selama penyerbuan kamp oleh pasukan pendudukanIsrael pada tanggal 6 Januari. Pada hari yang sama Mustafa Flinna gugur setelahditabrak oleh pemukim pendatang Yahudi di sebelah barat Ramallah.
Dari data ini nampak bahwa 17 korban yang gugur di kota Jenin 7 diNablus angka yang sama di Betlehem 5 dari kota al-Quds angka yang sama dariHebron 4 dari Ramallah dan Al-Bireh dua dari Qalqilya satu dari Tulkarm danangka yang sama dari Jericho dan Lembah Yordan dan satu lagi dari Khan Yunisdi Jalur Gaza selatan yang gugur di Tulkarm hari Ahad kemarin. (was/pip)