Penulis danpengamat masalah Israel Yasir Muna menegaskan bahwa pertempuran Saif Al-Qudsdalam peringatan pertamanya telah menghadirkan scenario menyakitkan dan mengancamproyek kolonialisme zionis.
Dalam wawancaranyadengan Pusat Informasi Palestina Muna mengatakan peringatan SaifAl-Quds ini berbarengan dengan eskalasi di lapangan dan serangan para pejuangperlawanan di Tepi Barat dan wilayah jajahan tahun 1948.
Peristiwa SaifAl-Quds berakhir di musim panas tahun lalu dan tidak diragukan bahwa peristiwapasca Saif Al-Quds berbeda dengan sebelumnya. Kondisi persatuan di segenapfront makin meningkat dari hari ke hari. Sebagaimana rakyat bersatu mendukungperlawanan yang terus meraih kepercayaan rakyat Palestina.
Dalam beberapahari terakhir para pengamat bisa melihat sejauh mana aktifitas perimbangankekuatan yang ditampilkan perlawanan Palestina satu persatu yang membuatkebijakan Israel dalam menekan pemukim yahudi untuk menahan diri di Al-Qudssedapat mungkin supaya tidak terulang kembali pertempuran Saif Al-Quds.
Terkait scenariomendatang Muna memperkirakan bahwa sejumlah peristiwa akan terus meningkat sehinggakonfrontasi meski tertunda dalam satu waktu namun akan terjadi tak bisadielakan dan yang istimewa adalah bersatunya tiga front (Tepi Barat &ndash Gaza &ndashWilayah Palestina 48) dalam perjuangan.
Seputar frontinternal Israel Muna mengatakan yang paling merisaukan pihak penjajah Israeladalah wilayah Palestina 48 yang lebih sensitive dan berbahaya terutama pascagelombang serangan yang dilancarkan para pejuang Palestina dari wilayah jajahantahun 1948.
Hal ini menuntutpersiapan scenario menyakitkan dan mengancam proyek colonial di saat terjadikeputusan agresi militer ke Gaza dan ini merupakan puncak pertempuran SaifAl-Quds pungkas Muna. (mq/pip)