Firas al-Rajbibersama anggota keluarganya terus mengkhawatirkan rumah mereka yang terdiridari 3 lantai di kota Silwan Selatan Masjidil Aqsha yang terancam digusursetelah mendapatkan ancaman penggusuran dari pemkot Israel di Al-Quds.
Al-Rajbi (35)yang telah berkeluarga dan memiliki 5 orang anak khawatir terkait nasib anggotakeluarga besarnya yang berjumlah 40 orang yang akan terlunta-lunta di jalananseperti yang dialami warga Al-Quds lainnya yang rumahnya digusur penjajahIsrael.
Kepada suratkabar Palestina  al-Rajbi melaporkanpemkot Israel telah menyampaikan informasi kepada keluarganya terkaitkeputusan penggusuran bangunan rumah yang dihuninya bersama 3 saudara dan keduaorang tuanya dengan dalih tidak memiliki sertifikat ijin bangunan.
Keputusan pemkotIsrael ini setelah beragam upaya dilakukan pihak keluarga untuk mendapatkansertifikat dari pemkot Israel namun semuanya berakhir dengan kegagalan usaipenolakan ijin sertifikat oleh pemkot Israel.
Penjajah Israelmembuat kebijakan tidak mengeluarkan sertifikat ijin bangunan sebagai saranauntuk menggusur rumah-rumah warga Palestina di kota Al-Quds dan mengusir penghuninyadalam kebijakan kolonialisme mengambil kendali penuh kota Al-Quds danmengosongkannya dari penduduk aslinya.
Keluarga al-Rajbikhawatir tidak bisa mendapatkan ganti dari rumah yang digusur sehingga 40anggota keluarganya terusir paksa.
Semua upayatelah ditempuh keluarga al-Rajbi untuk mendapatkan sertifikat resmi namungagal dan ditolak pihak pemkot Israel di Al-Quds.
Menurut al-Rajbipemkot Israel di Al-Quds menangani kasus ini secara politis dan memanfaatkannyauntuk menggusur bangunan rumah dan bukan dari sisi ketiadaan sertifikatbangunan.
Metode inidigunakan pemkot Israel untuk mengusir warga Palestina dari semua wilayah kotaAl-Quds ungkap al-Rajbi. (mq/pip)