Anggota Biro Politik Hamas Khalil Hayyah memperingatkan bahwa pendudukanIsrael sedang mencoba untuk membangun fakta baru di al-Quds. Dia menegaskan bahwa”kita tidak punya pilihan selain untuk menghadapi rencananya.”
Hayyah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan al-Aqsha TV padaSenin (25/4/2022) malam pendudukan Israel mencoba menipu para mediator denganmengklaim bahwa mereka tidak ingin melakukan eskalasi selama Ramadhan.
Hayyah menyatakan ahwa sebelum Ramadhan pendudukan Israel mengirimpesan kepada mediator bahwa mereka ingin tenang. &ldquoKami memberi tahu para mediatorbahwa (Israel) pembohong. Mereka terus melakukan kejahatan dan renanayahudisasi.&rdquo
Pemimpin Hamas ini mengatakan &ldquoRakyat kami waspada dan mobilisasi diriuntuk bersiaga di halaman Masjid al-Aqsha. Itu adalah tanda bahwa kami sadarakan rencana dari pendudukan Israel tersebut.&rdquo
Dia memperingatkan bahwa perlawanan telah menyatakan bahwa al-Qudsadalah garis merah. Pendudukan Israel tidak akan berhasil memecah belah rakyat Palestinadan menghilangkan garis yang menghubungkan Gaza dan al-Quds atau menenangkanfront dengan mengorbankan front karena rakyat Palestina bersatu dan kompakdalam menghadapi penjajahan.
Dia menambahkan “Mereka yang meminta kami untuk tenang harusmengembalikan hak kami yang dirampas.”
Dia menyatakan bahwa “kemunafikan Barat menonjol dalampenolakannya terhadap perlawanan kami dan dukungannya untuk Ukraina.”
Dia menegaskan bahwa “rakyat Palestina dan perlawanannya telahmenggagalkan rencana penyembelihan kurban Paskah Yahudi di dalam halaman Al-Aqsha.”
Dia mengatakan “Tekad warga al-Quds dan ancaman perlawanan memaksapendudukan Israel untuk mencegah penyembelihan kurban Paskah Yahudi dan mencegahpawai bendera.”
Dia menekankan bahwa ketakutan akan berulangnya skenariopertempuran “Saif al-Quds” tahun 20221 telah memaksa pendudukanIsrael untuk menghentikan agresi pemukim pendatang Yahudi terhadap Masjid al-Aqsha.(was/pip)