Wakil kepala gerakan Hamas di luar negeri MusaAbu Marzouk mengatakan “Keteguhanpenjaga tetap di Masjid Al-Aqsha dan dukungan dari perlawanan menggagalkanrencana pendudukan untuk melakukan Yudaisasi.”
Dia menekankan selama wawancara dengan TVAl-Aqsha hari ini Minggu bahwa apa yang terjadi di Al-Quds adalah”kemenangan baru bagi rakyat Palestina mirip dengan apa yang terjadidalam pertempuran Saif al-Quds.”
Abu Marzouk menjelaskan “Perlawanan Palestinaberhasil memaksakan persamaannya setelah Pertempuran Saif Al-Quds dan bahwaGaza dengan perlawanannya menjadi gelar bagi seluruh bangsa. Citra perlawananyang keluar dari Masjid Al-Aqsa cerah dan menjanjikan.
Dia menunjukkan bahwa orang-orang kami membelakesucian Islam dan Kristen mereka di kota Al-Quds dan dengan ikatan merekamereka mempertahankan identitas kota suci.
Abu Marzouk menekankan bahwa Palestina bertaruhpada orang-orang Tepi Barat yang diduduki terlepas dari pembatasan dantindakan penjajah. Tepi Barat telah memberikan contoh perlawanan danpengorbanan yang terhormat.
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina berada dibawah negara yang diduduki melanjutkan perjuangan mereka. “Tidak ada yangbisa memisahkan perjuangan rakyat kita di dalam dari perjuangan rakyatkita.” Tegasnya.
Abu Marzouk menunjukkan bahwa Al-Quds adalahpusat konflik dengan entitas Zionis dan konflik ini tidak akan terselesaikankecuali dibebaskannya kota ini dari pendudukan.
Pekan lalu Hamas mengumumkan bahwa kepala biropolitiknya Ismail Haniyeh telah menerima panggilan telepon dari berbagaibadan internasional dan internasional untuk menahan eskalasi sebagai akibatdari ketegangan di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. (at/pip)
