Aktor dan sutradara terkenal Amerika Mark Ruffalo kembali mengeluarkanpernyataan keras terhadap pendudukan Israel. Dia menuduh pendudukan Israelsecara sistematis telah menarget jamaah shalat dan para jurnalis di Masjid al-Aqsha.
Hal tersebut disampaikan Ruffalo dalam postingan tweetnya dihalaman Twitter-nya. Dia mengatakan “Kemarin Israel menangkap hampir 500warga Palestina dari Masjid al-Aqsha selain melukai sebanyak 170 oranglainnya. Banyak dari mereka dalam kondisi kritis dan banyak dari mereka adalahjurnalis. Apa yang dilakukan Israel ini sebagai bagian dari penargetan yangsistematis.”
Tahun lalu Ruffalo bersama dengan 100 selebritas menandatanganisurat yang isinya menuduh pendudukan Israel sebagai negara “apartheid dan kolonialpermukiman” yang mempraktekkan “pelanggaran-pelanggaran berat terhadaphak asasi manusia”. Karena negara tersebut menjadi “rezim apartheid institusionaluntuk melakukan diskriminasi rasial”.
Sebelumnya organisasi hak asasi manusia internasional juga menyebutpendudukan Israel sebagai entitas apartheid melalui tembok yang mereka bangundi tanah Palestina di Tepi Barat.
Human Rights Watch (HRW) padahari Sabtu (23/4/2022) mengatakan bahwa “tembok apartheid Israel yangdibangun di atas tanah Palestina di Tepi Barat telah sangat membatasikebebasan bergerak warga Palestina selama dua dekade terakhir dan berkontribusipada fragmentasi kehidupan warga Palestina.”
HRW menegaskan bahwa tembok apartheid Israel juga berkontribusipada kejahatan pendudukan terhadap kemanusiaan. HRW merujuk pada “keputusanMahkamah Internasional pada tahun 2004 yang memutuskan bahwa jalur tembokapartheid Israel melanggar hukum internasional.” (was/pip)