Keuskupan OrtodokAl-Quds menolak pembatasan jumlah pengunjung di hari &ldquoSabtu Cahaya Suci&rdquo digereja Kiamah dan sekitarnya maupun di ruas jalan menuju lokasi.
Hal itudisampaikan dalam surat yang ditandatangani Sekjen Keuskupan dan Uskup AgungAristarchus Kamis (21/4) yang disampaikan kepada kepolisian Israel.
UskupAristarchus membantah agrumen kepolisian Israel untuk membatasi jumlahpengunjung dan hanya mengijinkan 1700 orang seperti yang ditawarkan pihakkepolisian.
Keuskupan menolaktawaran ini dengan alasan pokok tak menerima intervensi ata hak kebebasanberibadah seperti disebutkan dalam suratnya tersebut.
Disebutkan bahwajumlah pengunjung di gereja Kiamah setiap tahunnya pada hari Sabtu CahayaSuci berkisar antara 10 hingga 11 ribu orang dan kapasitas gereja cukup untukmenampung jumlah tersebut.
Dalam suratnyaUskup menyebutkan bahwa sepanjang tahun lalu tidak ada insiden yang mengancamkeselamatan pengunjung sehingga argument kepolisian untuk membatasinya denganalasan terkait keselamatan umum perlu landasan yang logis.
Keuskupan mempertanyakandalam suratnya jika keselamatan umum menjadi alasan pembatasan pengunjung ke dalamgereja Kiamah mengapa justru pembatasan diberlakukan juga di pelataran dansekitarnya bahkan di ruas jalan menuju lokasi gereka terutama di gerbang utamagereja dan kawasan Kristen?
Uskup Aristarchusmenjelaskan pihaknya tetap akan melakukan prosedur biasa terkait perayaan SabtuCahaya dan akan menerbitkan seruan yang dianggap sesuai dan tanpa adapembatasan apapun.
Pembatasan yangdilakukan kepolisian Israel atas gereja Makam Suci dalam rangkaian serbuanratusan pemukim yahudi ke Masjidil Aqsha setiap hari sejak Ahad lalu bersamaandengan Hari Raya Paskah Yahudi antara 16 hingga 22 April 2022. (mq/pip)
