Gerakan Perlawanan Islam Hamas menegaskan bahwa penyerbuanberulang-ulang ke halaman Masjid al-Aqsha yang dilakukan oleh para pemukimpendatang Zionis dengan mendapatkan perlindungan keamanan dari pasukan pendudukanZionis tidak akan memaksakan pembagian Masjid al-Aqsha menjadi dua secaratempat dan waktu dan tidak akan bisa mengubah keislaman dan kearaban Masjid al-Aqshayang akan dilindunginya bersama rakyat dengan segala kekuatan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu (20/4/2022) GerakanHamas mengatakan &ldquoSementara kami mengutuk kejahatan pendudukan Israel dan kawananpemukim pendatang Yahudi kami memperingatkan mereka agar tidak memikirkantentang menyembelih persembahan kurban atau membiarkan pawai bendera Zionismendekati tempat-tempat suci kami.&rdquo
Gerakan perlawanan ini menyatakan bahwa pimpinan pendudukan Israelmemikul tanggung jawab penuh atas dampak dari tindakan berbahaya dan provokatifini. Hamas menegaskan bahwa “tidak ada tempat bagi pendudukan Israel dan parapemukim pendatang Yahudi di al-Aqsha.”
Hamas menyerukan kepada publik rakyat Palestina untuk terusmelanjutkan kesiagaan di Masjid al-Aqsha dan melakukan mobilisasi sepanjangsisa hari di bulan Ramadhan untuk melindungi al-Quds dan al-Aqsha dan untukmenggagalkan rencana jahat mereka.
Hamas juga menyerukan kepada bangsa Arab dan umat Islam untuk lebihbanyak mendukung rakyat Palestina dan para jamaah yang bersiaga di Masjidal-Aqsha yang bertindak atas nama mereka (bangsa arab dan umat Islam) dalammembela kiblat pertama umat Islam.
“Kami menuntut masyarakat internasional untuk berhentiberurusan dengan rakyat Palestina dan isu perjuangan mereka yang adil dengan kebijakanstandar ganda dan bertanggung jawab dalam mengekang kejahatan dan pelanggaran yangdilakukan pendudukan Israel yang keberadaannya merupakan aib kemanusiaan.”(was/pip)
