Seruan dari al-Quds terus berlanjut hingga Senin (18/4/2022) untukterus memobilisasi dan bersiaga di Masjid al-Aqsha untuk menghadapi serangan pendudukanIsrael dan serangan berulang dari para pemukim pendatang Yahudi selama bulansuci Ramadhan.
Aktivis wanita al-Quds yang bersiaga di Masjid al-Aqsha Hanadi al-Hulwanimenegaskan perlunya meningkatkan jumlah mereka yang bersiaga di al-Aqshasebanyak mungkin untuk mencegah serbuan para pemukim pendatang Yahudi. Dia menegaskanbahwa &ldquojika jumlah mereka yang bersiaga di dalam masjid lebih besar lagi maka padadasarnya hal itu bisa mencegah penyerbuan. Dan hal itu masih mungkin dilakukan dalamtiga hari ke depan.&rdquo
Dia menyatakan bahwa jumlah mereka yang bersiaga di dalam masjid hariini kurang dari sebelumnya. Hal ini memudahkan pasukan pendudukan Israel untuk mengevakuasimereka dari halaman masjid. Dia menambahkan “Untuk hari kedua parapenyerbu Zionis tidak dapat melakukan ritual apa pun. Tetapi tentara pendudukanIsrael memasukkan dan mengeluarkan mereka dengan tergesa-gesa.”
Sementara itu para aktivis dan gerakan pemuda menyerukan kepadamassa rakyat Palestina untuk menyambut dan menghidupkan kembali shalat subuhpada Jum&rsquoat ketiga bulan Ramadhan di Masjid al-Aqsha dengan slogan “Kami AkanTinggal” bertepatan dengan seruan terus menerus para pemukim pendatang Yahudiuntuk menyembelih kurban di Masjid al-Aqsha.
Mereka mendesak warga untuk melakukan perjalanan ke Masjid al-Aqshadari seluruh tanah Palestina sebagai bagian dari kampanye “FajarAgung” untuk menghadapi rencana yahudisasi pendudukan Israel danmenggagalkan ambisi para pemukim pendatang Yahudi di Masjid al-Aqsha.
Kampanye “Fajar Agung” sudah berubah menjadi demonstrasikeagamaan dan politik pekanan di Masjid al-Aqsha. Kampanye ini diluncurkan untukpertama kalinya dari Masjid Ibrahimi di kota Hebron pada November 2020 untukmenghadapi bahaya yang dihadapi masjid seringnya penyerbuan pasukan pendudukanIsrael dan kawanan pemukim pendatang Yahudi upaya untuk melakukan yahudisasidan melakukan ritual Talmud di dalamnya dan kemudian kampanye ini pindah keMasjid al-Aqsha sampai kemudian kampanye ini menyebar ke seluruh kotaPalestina.
Sekitar 60 ribu warga Palestina melakukan shalat Jum&rsquoat keduaRamadhan di Masjid al-Aqsha meskipun pasukan pendudukan Israel melakukan pembatasandan pengetatan serta melakukan tindakan represif mereka yang bersiaga dimasjid melukai dan menangkap ratusan dari mereka saat subuh. Sementara itu di Jum&rsquoatpertama bulan Ramadhan sekitar 80 ribu jamaah ikut shalat Jum&rsquoat di Masjidal-Aqsha. (was/pip)