Wed 7-May-2025

Peneliti Peringatkan Upaya Israel Pisah-pisahkan Al-Aqsha

Sabtu 16-April-2022

Sejumlah peneliti dan pengamat dalam urusanAl-Quds dan Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak memperingatkan terhadap upayaterus-menerus dari pemerintah penjajah Israel yang memaksakan rencana pembagiantemporal (waktu) dan spasial (lokasi) di Masjid Al-Aqsha.

Para peneliti spesialis dalam urusan Al-QudsHassan Khater menegaskan bahwa kejahatan Israel terhadap kota Al-Quds terjadi dalamkonteks rencana yang bertujuan merusak kecualian bulan Ramadhan demi kepentinganpemukim yahudi dan mengkonsolidasikan keputusan pendudukan Israel untukmencegah itikaf di dalam Masjid Al-Aqsha.”

Khater memperingatkan usaha Israel menjadikan shalatdi Masjid Al-Aqsha dibatasi pada shalat lima waktu dan mengizinkan orang-orangYahudi melakukan ritual Talmud mereka di sana.

Dia memperingatkan bahwa melanggar dan menodaikesucian Masjid Al-Aqsa adalah pelanggaran terhadap akidah umat Islam padaumumnya dan Palestina dan Al-Quds pada khususnya dan itu akan dihadapkan denganpenolakan dan perlawanan seperti yang terjadi tahun lalu selama Pertempuran Al-Quds.

Khater mengisyaratkan bahwa kehadiran para penjagamembuat para pemukim segan dan ketakutan dimana mereka mencoba menyerbu Al-Aqshasehingga Israel berusaha mengosongkan masjid dari kaum muda dan para penjagarutin di sana.

Dia menunjukkan bahwa pendudukan Israel berusahamemberikan peluang kepada pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa untuk ritual “menyembelihkurban” selama “Paskah Yahudi”.

Pada saat yang sama peneliti Abd al-Salam Awadmengatakan pendudukan Israel ingin dengan menyerbu shalat Jumat adalah menyebarkansemangat ketakutan dan teror di hati para jamaah dan warga yang menyaksikanperistiwa itu sehingga mereka tidak melakukan perjalanan ke Al-Aqsha.

Dia menunjukkan bahwa otoritas Israel bertujuanmemperkuat gagasan bahwa Al-Aqsa berada di bawah cengkeraman dan kendalinya disamping upaya untuk mengosongkannya dari para penjaga rutin.

Awad menunjukkan bahwa pendudukan Israel inginmemaksakan pembagian temporal dan spasial dan untuk membatasi kehadiran Muslimdi dalamnya untuk jam-jam tertentu dan di tempat-tempat tertentu.

Terkait pembagiannyapeneliti urusan MasjidAl-Aqsha Muhammad Al-Jallad membenarkan bahwa Israel hari ini inginmenciptakan kondisi untuk skenario mengosongkan Masjid Al-Aqsha dari setiaporang yang ditempatkan sebagai persiapan untuk setiap kejahatan yang mungkindilakukan para pemukim selama periode mendatang.

Al-Jallad menjelaskan bahwa kehati-hatiankehati-hatian ikatan dan pengasingan terus menerus di Masjid Al-Aqsha Iniadalah satu-satunya jaminan perlindungannya.

Al-Jallad menekankan bahwa rencana pemukim dankeyakinan Talmud bertujuan untuk mengontrol Masjid Al-Aqsha mendirikan apayang disebut &ldquokuil Solomon&rdquo mitos yahudi dan memaksakan pembagian lokasi-lokasidan temporal di Masjid Al-Aqsha.

Sedikitnya 158 warga Palestina terluka dansekitar 400 lainnya ditangkap kemarin Jumat setelah pasukan pendudukanIsrael menyerbu Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak dan menyerang jamaah dan mencoba mengusir merekadari sana. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied