Koordinator Kerja di pemerintah penjajah Israelmengumumkan pada Selasa malam (5-4) bahwa pria di bawah 50 tahun tidak akandiizinkan untuk melakukan shalat Jumat berikutnya di Masjid Al-Aqsha.
Dalam pernyataan malam ini”koordinator” memastikan bahwa larangan tersebut tidak termasukwanita dan anak-anak di bawah 12 tahun.
Otoritas penjajah Israel mengadakan pertemuankeamanan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz di hadapan Kepala StafIDF Aviv Kochavi dan Kepala Otoritas Operasi Oded Basyuk.
Koordinator pemerintah Israel mengungkapkanbahwa pria yang telah mencapai usia 40 tahun diizinkan memasuki Al-Aqshaasalkan mereka memiliki izin yang sah.
Pasukan penjajah telah mengintensifkankehadiran mereka di halaman Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya di daerah BabAl-Amoud sejak awal bulan suci Ramadhan.
Sementara itu PerdanaMenteri Israel Naftali Bennett malam ini Selasa (5-4) mengumumkan bahwapemerintahnya akan melanjutkan pembangunan pemukiman di Tepi Barat.
PendudukanRadio Tentara Israel mengutip Bennett yang mengatakan pada sebuah konferensiyang diadakan di markas militer di Tepi Barat “Kami akan terus membangundi Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dan tidak akan ada pembekuan (pemukiman) disini… Hal-hal akan terjadi secara berurutan”
Di sisilain Bennett mengklaim bahwa kerja keamanan Israel  berhasil menggagalkan lebih dari 15 seranganbesar di Tepi Barat dan seluruh wilayah lain. (at/pip)
