Komite Pengawas Kekuatan Nasional dan Islam memaparkan solidaritas untuk Jemaah UmrahPalestina yang mengalami musibah kebakaran perlengkapan umrah mereka di kotaal-Arish Mesir saat hendak dikirim ke Jalur Gaza.
Komite memintapemerintah Mesir untuk melakukan investigasi secepatnya terkait penyebabmusibah ini dan mengevaluasi serta menerapkan sanksi bagi pihak yangbertanggung jawab dan mengganti kerugiaan bagi jamaah umrah Palestina yangmengalami kerugian akibat kebakaran ini.
Komite jugamendesak pihak Mesir untuk mengubah prosedur bagi para musafir Palestina secaraumum dan Jemaah haji dan umrah secara khusus memudahkan keberangkatan merekamelalui jalur perlintasan Rafah dan mengevaluasi berbagai syarat dan proseduryang menyulitkan proses perjalanan yang menjadikannya sebagai perjalananpanjang dan sulit disebabkan prosedur yang rumit.
Komite menegaskanterus memantau insiden ini supaya mendapatkan kejelasan dan memperlakukan paraJemaah umrah Palestina dari wilayah Gaza secara adil.
Menurut kementerianwakaf dan urusan keagamaan Palestina koper para Jemaah umrah Palestina terbakardi kota al-Arish Mesir disebabkan korsleting listrik.
Kementerian menjelaskanRabu (6/4) bahwa pihak Mesir menginformasikan secara resmi insiden kebakaran containerkoper para Jemaah umrah yang hendak pulang ke Gaza di kawasan Sabikahal-Arish akibat korsleting listrik dan tidak mampu menanggulanginya.
Pihakkementerian meminta Mesir untuk melakukan investigasi terkait insiden kebakaranini dan terus memantau bersama pihak terkait yaitu perusahaan Lucky Tours danGo Bus yang bertanggung jawab menjamin transportasi para Jemaah umrah dan perlengkapanmereka di wilayah Mesir dan rute penerbangan Palestina serta perusahaan hajidan umrah dan meminta pihak terkait untuk bertanggung jawab.
Disebutkan bahwakeluarga Palestina di Gaza sejak dua tahun tidak bisa menunaikan ibadah umrahdisebabkan wabah covid 19 yang melanda dunia. (mq/pip)
