Lembaga Urusan TawananSenin (4/4/2022) melaporkan jumlah vonis tawanan administrative yangditerbitkan penjajah zionis selama Maret lalu mencapai 195 vonis termasuk 107vonis baru dan sisanya diperbaharui.
Para tawanan administrativepada Januari lalu telah membuat sikap kolektif memboikot penuh semua prosespersidangan terkait penahanan administrative.
Penahanan administrativemerupakan penahanan tanpa dakwaan maupun persidangan dan pihak tahanan maupunpengacara tidak diberikan akses untuk mendapatkan bukti terkait penahanan. Kebijakanini merupakan pelanggaran terhadap HAM internasional yang menjadikan Israelsebagai satu-satunya pihak di dunia yang memberlakukan kebijakan ini.
Pihak penjajah zionismengatakan tahanan administrative berdasarkan pada alasan rahasia yang takmungkin diungkap sehingga pihak tawanan tak mengetahui masa hukuman dantuduhan yang didakwakan kepadanya.
Tahanan administrativemenjadi korban perpanjangan penahanan mulai 3 6 atau 8 bulan bahkan terkadanghingga 1 tahun beberapa di antaranya hingga 7 tahun seperti yang menimpatahanan Munadhil Ali al-Jamal.
Perlu diketahuisekitar 500 tahanan administrative terus memboikot pengadilan zionis denganslogan &ldquoKeputusan Kami Bebas&rdquo hari ke 94 berturut-turut dalam rangkaianmenghadapi kebijakan penahanan administrative. (mq/pip)