Khaled Misy&rsquoal ketua gerakan Hamas di luar negeri menyampaikan pesan-pesanyang sangat penting yang menegaskan bahwa tangan-tangan perlawanan siap dengansenjatanya. Dia menyebutkan tentang hari-hari penuh kejutan di bulan Ramadhanyang akan datang.
Hal tersebut disampaikan Misy&rsquoal dalam webinar yang diadakan padahari Rabu (30/3/2022) malam. Misy&rsquoal mengatakan “Kami tidak mencariperang tetapi kami tidak mengabaikan tanah kami Al-Quds dan tempat-tempatsuci kami.”
Dia menambahkan “Ramadhan yang akan datang akan menjadimusim yang sulit. Hari-harinya akan dipenuhi dengan kejutan karena penjajahIsrael berusaha memaksakan gencatan gratis sambil terus melanjutkan menyerbuan danagresinya.” Dia menegaskan bahwa perlawanan telah siap dengan senjata ditangannya siap untuk mengulangi pertempuran Saif al-Quds.
Pemimpin Palestina ini menegaskan bahwa aksi heroik di Tel Avivmenunjukkan bahwa perlawanan adalah jalan yang diinginkan. Aksi ini mengirimkanpesan yang jelas bahwa waktunya sudah cukup untuk menghetikan normalisasi dannegosiasi.
Misy&rsquoal mengatakan “Rakyat Palestina memiliki persediaan. Panji-panjiperlawanan mereka bergerak dari satu daerah ke daerah lain dan dari satugenerasi ke generasi berikutnya. Sesekali kami melihat aksi perlawanan dariGaza pada kesempatan lain dari Tepi Barat dan kemudian dari wilayah Palestinayang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina&rsquo48).”
Dia menegaskan bahwa “apa yang terjadi dalam beberapa tahunterakhir dalam konfrontasi dengan musuh adalah bukti bahwa kami dalam keadaan meningkatdan musuh kita dalam keadaan menurun.”
Dia menambahkan “Kami yakin bahwa pendudukan Israel akanberakhir. Itu bukan angan-angan. Kami mewujudkannya melalui jihad berat danperjuangan terus-menerus di semua tingkat politik publik dan militer.”
Dia melanjutkan &ldquoKami memiliki cukup fakta untuk merasa yakintentang pembebasan Palestina. Perlawanan adalah jalan yang diinginkan dantidak ada jalan lain selain perjuangan.&rdquo
Misy&rsquoal melihat bahwa krisis Rusia-Ukraina memberikan pelajaranbagi bangsa Palestina. &ldquoBahwa kita harus memutuskan apa yang kita inginkan memaksakanvisi kita di lapangan dan kita tidak peduli apa yang dikatakan tentang kita.&rdquo(was/pip)