Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbasmengutuk operasi heroik di Tel Aviv. Sikap ini bertentangan dengan denyut nadi aspirasirakyat Palestina yang merayakannya dan mendukung pelakunya.
Dalam pernyataan resmi yang diterbitkan olehkantor berita Otoritas Palestina Wafa Abbas menyatakan kecamannya ataspembunuhan yang disebutnya “warga sipil Israel.”
Abbas menyamakan para martir/pelaku seranganPalestina dengan orang-orang Zionis yang mati dengan mengatakan”Membunuh warga sipil Palestina dan Israel hanya akan memperburuksituasi.”
Dia menambahkan “Kita semua berusahauntuk mencapai stabilitas terutama saat kita mendekati bulan suci Ramadhan danhari libur Kristen dan Yahudi” menyebut pertemuan silih berganti yang dilakukanIsrael untuk menenangkan masalah menjelang Ramadhan di tengah kekhawatiranbahwa masalah akan meledak sebagai reaksi atas kejahatan Zionis.
Sikap Abbas disampaikan sebagai bentukmengabaikan denyut nadi aspirasi rakyat Palestina yang keluar di berbagai tempatmereka di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan di beberapa kamp diaspora di luar dandalam Palestina untuk merayakan operasi serangan yang menyasar dan mendukung pejuanggerilya heroik Diaa Hamarsheh dari Jenin.
Banyak kota Palestina menyaksikan pembagian kueuntuk merayakan operasi tersebut sementara ribuan orang berbondong-bondong kerumah martir di Jenin untuk memberi selamat dan mendukung keluarganya.
Patut dicatat bahwa mayoritas faksi Palestinamengeluarkan pernyataan restu operasi komando sementara gerakan Fatah tetapdiam pada saat pernyataan dikeluarkan oleh beberapa kelompok Brigade SyuhadaAl-Aqsa yang memberkati dan mendukung operasi tersebut. (at/pip)