Dewan Arabmenyebutkan tujuan KTT Negev adalah menguburkan persoalan Palestina danmengurangi hak-hak bangsa yang sah.
Dewan Arabmerupakan NGO yang berkantor di Tunisia menambahkan dukungan terhadap sikapdan menanggulangi perlawanan di Palestina 48 yang berkomitmen menghentikannormalisasi dan mengakhiri blockade Gaza membebaskan para tawananmengembalikan para pengungsi dan identitas Al-Quds sebagai wilayah Arabmerupakan sejumlah tujuan yang dibahas dalam pertemuan dan KTT Senin kemarin.
Pertemuan yangdigelar di permukiman zionis di Negev yang sejak beberapa decade menjadisasaran pencurian lahan Palestina dan pengusiran penduduknya.
Dewan berpendapatsikap para mengeri yang terlibat dalam pertemuan tersebut bertentangan denganpendapat public di negara mereka dan perasaan bangsa Arab secara umum.
Dewan menyerukanuntuk menghadapi dampat pertemuan KTT tersebut untuk menyampaikan pesan kepadadunia bahwa perdamaian hakiki tidak akan tercapai kecuai dengan merealisir tuntutanbangsa Palestina dan menjamin hak-hak mereka yang sah serta sikap menentangkehendak rakyat Palestina oleh sejumlah rezim hanya akan berakhir dengankegagalan.
Dewan Arab sebagaiorganisasi non pemerintah (NGO) beranggotakan sejumlah tokoh Arab didirikanpada 26 Juli bertujuan untuk membela revolusi Arab Spring dan mengokohkan budayademokratis bertukar pengalaman dan wawasan dalam mengelola fase transisi danberkantor di Tunisia dengan sejumlah cabang di beberapa negara.
Pada Seninkemarin para Menteri luar negeri Mesir Emirat Bahrain dan Maroko bersamaIsrael dan Amerika mengakhiri pertemuan yang berlangsung selama 2 hari diNegev. Mereka mengumumkan kelanjutan penguatan hubungan bilateral dan mendirikanForum Permanen antara negara peserta pertemuan.
Mesir OtoritasPalestina dan Yordania telah melakukan perdamaian dengan Israel secaraberurutan pada tahun 1979 1993 dan 1994. Disusul Emirat Bahrain dan Marokopada tahun 2020 kemudian Sudan tahun 2021 yang difasilitasi Amerika dalamagenda normalisasi dengan Tel Aviv. (mq/pip)