Seorangpeneliti urusan al-Quds pada Sabtu (26/3/2022) malam menyerukan langkah-langkahuntuk mencegah serbuan para pemukim pendatang Yahudi ke Masjid al-Aqsha selamabulan suci Ramadhan dengan cara melakukan perjalanan ke sana serta melakukan aksiperlawanan rakyat dan bersenjata di Al-Quds Tepi Barat dan wilayah Palestinayang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina&rsquo48).
Peneliti PalestinaBassam Abu Sneina mengatakan setiap orang yang pergi ke Masjid al-Aqsha dibulan Ramadhan harus mempersiapkan dirinya sebagai wali masjid danmempersembahkan jiwanya dalam pengorbanan untuk Masjid al-Aqsha. Demikian menurutFreedom News.
Abu Sneinemenambahkan bahwa isu al-Quds dan Masjid al-Aqsha menyatukan warga Palestinadan rakyat di negara-negara Arab.
Diamemperingatkan bahwa pemerintah pendudukan Israel takut terulangnya skenariopertempuran Saif al-Quds yang terjadi Ramadhan tahun lalu. Dia menambahkan”Apa yang kita saksikan dari pertemuan-pertemuan yang digelar pemerintahpendudukan Israel adalah ketakutan akan terulangnya apa yang terjadi di bulan Ramadhantahun lalu.”
Lebih lanjut diamenambahkan bahwa pemerintah pendudukan Israel mendukung penuh para pemukimpendatang Yahudi dan sejak kedatangannya telah terjadi perusakan terus menerusyang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi.
Dinas keamanan pendudukanIsrael sedang menghadapi kondisi kecemasan dan ketegangan yang belum pernahterjadi sebelumnya takut akan perkembangan situasi di lapangan di Tepi Barat al-Qudsdan Jalur Gaza dan kondisi tersebut berkobar kembali karena eskalasi seranganterhadap warga dan tempat-tempat suci.
PendudukanIsrael berusaha untuk menghindari situasi meledak. Untuk alasan ini parapemimpinnya termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett dan Menteri PertahananBenny Gantz melakukan beberapa kunjungan ke Amerika Serikat Yordania UniEmirat Arab dan Mesir sebagai upaya untuk mendorong mereka bekerja untukmenghindari berkobarnya wilayah Palestina.
Mengomentarilangkah-langkah ini pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas Raafat Nassif menegaskanbahwa kerja total untuk melenyapkan pendudukan dari seluruh tanah Palestina merupakansolusi radikal untuk segala sesuatu yang bisa menjadi sumbu pemicu eskalasi danketegangan di hari-hari mendatang dan di bulan Ramadhan yang akan datang.(was/pip)